Pendidikan
Noor Cholis Idham, Menjadi Guru Besar Pertama Jurusan Arsitektur UII
Noor Cholis Idham menyelesaikan gelar PhD dan Master di Eastern Mediterranean University.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Saat ini, Universitas Islam Indonesia (UII) memiliki 59 dosen dengan pendidikan doktor dan mempunyai jabatan akademik lektor kepala.
Mereka adalah orang-orang yang tinggal selangkah lagi dapat menjadi para guru besar.
Hari ini (Selasa, 9/3/2021) satu lagi dosen UII mendapatkan SK Guru Besar/Profesor.
Ia adalah Noor Cholis Idham, ST, MArch, PhD.
Baca juga: Mahasiswa UII Juara Kompetisi ERPsim Asia Pacifik Japan Cup 2020
Direktur Sumber Daya Manusia UII, Ike Agustina, SPsi, MPsi, Psikolog, mengatakan sebagai pionir pendidikan tinggi Indonesia, UII terus berkhidmat satu di antaranya dengan menyiapkan dosen-dosen yang kompeten dan memiliki kualitas unggul untuk berkontribusi menghasilkan generasi penerus masa depan yang berilmu dan berkarakter.
Noor Cholis Idham, jelasnya, menyelesaikan gelar PhD dan Master di Eastern Mediterranean University dan menyelesaikan sarjana di universitas yang sama di mana dia mengajar sekarang.
"Fokus penelitiannya pada arsitektur dan keamanan bangunan serta arsitektur vernakular dan tropis, ia juga penulis banyak buku dan paper tentang keselamatan dan gempa bumi, kenyamanan tropis, sistem struktur bangunan, dan arsitektur Islam," papar Ike.
Thesis S3 dan S2 yang diraihnya sangat berkonsentrasi selain terhadap arsitektur rumah rakyat (Jawa), juga terkait dengan aspek keamanan dan kenyamanannya.
Noor Cholis Idham tercatat sebagai Guru Besar pertama di Jurusan Arsitektur UII setelah jurusan tersebut berdiri pada 1987.
Baca juga: Guru Besar Ilmu Kimia UII Masuk Jajaran Top 2% World Ranking Scientists
"Beliau pernah menjabat sebagai Kaprodi Arsitektur sejak tahun 2013 dan pernah dinobatkan sebagai Kaprodi Terbaik di UII pada tahun 2015 setelah melakukan banyak inisiasi kerja sama internasional Prodi Arsitektur dengan banyak universitas luar negeri antara lain Turki, Jerman, dan Korea," ungkap Ike.
Ia melanjutkan, peningkatan kualitas pembelajaran juga telah berhasil dilakukan dengan didukung oleh kolega dan staf yang mempunyai kompetensi tinggi di dunia pendidikan arsitektur.
Sistem studio tetap untuk mendukung kualitas hasil pembelajaran juga telah diinisiasinya yang sekarang masih menjadi satu-satunya kampus arsitektur di Indonesia yang sudah menerapkan fixed studio untuk setiap mahasiswa tiap semesternya dan juga membuka Studio 24 jam untuk menjamin kepastian pelayanan bagi mahasiswa arsitektur.
Di bawah kepemimpinannya juga, Jurusan Arsitektur UII telah terakreditasi secara internasional melalui Korean Architectural Accrediting Board (KAAB) untuk pendidikan 4 tahun sarjana dan satu tahun program profesi (skema pendidikan 4+1 tahun yang mengikuti Canberra Accord).
Setelah menjabat sebagai ketua jurusan, akreditasi rentang waktu tiga tahun dari KAAB diraihnya melalui kerja kolektif pada tahun 2017 dan diperkuat pada pada tahun 2020 dengan raihan ‘akreditasi penuh’ enam tahun oleh KAAB.
Baca juga: Lewat PR Talk, Humas UII Ajak Mahasiswa Supaya Piawai Menulis Berita