Erupsi Gunung Merapi
UPDATE Gunung Merapi Kamis Pagi : Terjadi 1 Kali Awan Panas Guguran dan 25 Kali Guguran Lava Pijar
Awan panas guguran kembali terjadi di Gunung Merapi pagi ini (4/3/2021), tepatnya pukul 03.57 WIB.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Awan panas guguran kembali terjadi di Gunung Merapi pagi ini (4/3/2021), tepatnya pukul 03.57 WIB.
"Awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 38 mm dan durasi 123 detik, estimasi jarak luncur 1.200 m ke arah barat daya," kata Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Kamis (4/3/2021).
Hanik menjelaskan, pada periode pagi ini pukul 00.00-06.00 WIB teramati pula 25 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 m ke arah barat daya.
Baca juga: UPDATE Gunung Merapi : Terjadi 8 Kali Guguran Lava Pijar Pagi Ini, Jarak Maksimum 1,5 Km
Secara visual, gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah tidak teramati.
Cuaca cerah dan berawan.
Angin bertiup lemah ke arah timur.
Suhu udara 13-23 °C, kelembaban udara 69-71 persen, dan tekanan udara 837-936 mmHg.
Selain itu, terjadi beberapa aktivitas kegempaan lainnya di Gunung Merapi, yakni 35 guguran dengan amplitudo 3-18 mm dan durasi 11-112 detik dan 1 gempa hembusan dengan amplitudo 5 mm dan durasi 13 detik.
Hanik menyampaikan, Gunung Merapi sampai saat ini masih berstatus siaga (level III).
Baca juga: Monyet Lereng Gunung Merapi Menjarah Makanan, Resahkan Pedagang di Wisata Tlogo Putri Sleman
Potensi bahaya saat ini, kata Hanik, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Hanik menyampaikan, daerah di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari.
"Diharapkan dapat berlangsung seterusnya. Namun, jika terjadi perkembangan erupsi yang mengarah ke daerah tersebut setidaknya masyarakat sudah memanfaatkan waktu yang ada dengan baik. Hal ini sesuai dengan konsep living harmony dengan Merapi," tambahnya. ( Tribunjogja.com )