INTER MILAN - Statistik Performa Apik dan Produktivitas Gol Nerazzuri Asuhan Antonio Conte

Keberhasilan Antonio Conte membawa Inter Milan ke puncak klasemen Liga Italia juga didukung dengan statistik apik yang dibuat Nerazzurri.

Editor: Muhammad Fatoni
www.inter.it
Pelatih Inter Milan, Antonio Conte larut dalam euforia bersama anak asuhnya menyambut kemenangan timnya atas Lazio pada giornata 22 Liga Italia di Stadion Giuseppe Meazza, Senin (15/2/2021) dini hari WIB. 

"Tugasnya hanya tinggal melanjutkan performanya saat ini," lanjutnya.

Diketahui, di era 1960an, Inter Milan berhasil memboyong tiga gelar Scudetto.

Tiga gelar itu datang pada musim 1962/1963, 1964/1965, dan 1965/1966.

Produktif

Pasukan Antonio Conte telah mencetak 57 gol dalam 23 pertandingan liga musim ini, terbanyak dari tim Nerazzurri mana pun sejak musim 1950-51 ketika Benito Lorenzi dan Stefano Nyers mendominasi Serie A.

Edisi cetak Gazzetta dello Sport menunjukkan bahwa tim Lorenzi dan Nyers tidak melakukannya.

Dan tidak berhasil memenangi gelar liga tahun itu, tetapi tampaknya tim Inter saat ini lebih mungkin bisa melakukannya.

Tim asuhan Helenio Herrera, Jose Mourinho, Giovanni Trapattoni dan Roberto Mancini semuanya mencetak lebih sedikit gol daripada tim Conte pada saat ini.

Serangan Inter menjadi satu-satunya yang konstan sepanjang musim ini, dengan Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez mengirimkan minggu demi minggu untuk Conte dengan hanya Alexis Sanchez sebagai cadangan.

Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez di Liga Italia Serie A Italia Inter Milan vs Benevento, pada 30 Januari 2021 di stadion Meazza, di Milan.
Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez di Liga Italia Serie A Italia Inter Milan vs Benevento, pada 30 Januari 2021 di stadion Meazza, di Milan. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Nerazzurri sekarang memiliki lebih banyak pilihan untuk permainan menyerang mereka dibandingkan dengan awal musim, dengan Ivan Perisic dan Christian Eriksen sama-sama menemukan performa terbaiknya.

Perisic telah memungkinkan Inter untuk mengurangi beban ofensif pada Achraf Hakimi sementara Eriksen memberi mereka playmaker kedua untuk ditempatkan setiap kali Marcelo Brozovic dijaga lawannya.

Gazzetta berpendapat Conte telah menemukan 'Inter total', dengan gol kedua gemilang mereka melawan AC Milan selama kemenangan derby hari Minggu disorot sebagai contoh bagaimana dia ingin timnya bermain sepak bola.

( tribunjogja/ tribunnews )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved