PKL Terdampak Lanjutan Revitalisasi Pedestrian Jalan Jenderal Sudirman Enggan Direlokasi
Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, dari sisi timur simpang Gramedia, sampai simpang Galeria Mall, mau tidak mau harus
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, dari sisi timur simpang Gramedia, sampai simpang Galeria Mall, mau tidak mau harus angkat kaki selepas proyek revitalisasi pedestrian rampung.
Sekadar informasi, sejauh ini Pemkot Yogyakarta memang belum menggulirkan lelang, karena dokumen masih dalam tahap pelimpahan.
Dengan pagu anggaran sekitar R p19,9 miliar, proyek ini bakal dikerjakan selama 5-6 bulan.
Baca juga: Revitalisasi Pedestrian Jalan Jend Sudirman Berlanjut, Pemkot Yogyakarta Gelontorkan Rp 19,9 Miliar
Camat Gondokusuman, Guritno mengatakan, penataan PKL menjadi konsekuensi dari proyek revitalisasi.
Pihaknya pun sudah membuka opsi relokasi ke tempat lain. Akan tetapi, muncul penolakan dari pedagang, serta masyarakat.
"Sementara ada penolakan, kalau itu dipindahkan ke Jalan Sam Ratulangi. Jadi, masih kita komunikasikan terus, dan sekarang belum ada final," jelasnya, Rabu (24/2/2021).
Ia memaparkan, di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman, dari sisi timur simpang Gramedia, sampai simpang Galeria Mall, terdapat 48 PKL.
Menurtnya, sebagian dari mereka sudah berdagang di lokasi tersebut selama bertahun-tahun.
"Tapi, bagaimanapun juga, PKL sebelum berjualan kan membuat pernyataan akan mengembalikan kalau di situ (lokasi berdagang) akan digunakan Pemkot," ujarnya.
Baca juga: Pelaku Pariwisata Akan Mendapatkan Vaksin, Dinas Pariwisata DIY Masih Lakukan Pendataan
"Sesuai Perda (Peraturan Daerah) kan seperti itu. Tapi, ya tetap kita carikan jalan terbaik lah. Intinya, PKL harus mau ditata sesuai kebijakan pemerintah, karena revitalisasi ini demi kebaikan Kota Yogyakarta," tambah Guritno.
Lanjutnya, selain direlokasi menuju Jalan Sam Ratulangi, pemerintah juga membuka opsi untuk memberikan tempat, atau kios, di pasar tradisional terdekat.
Harapannya, antara kedua belah pihak bisa segera menemui titik temu.
"Kita ada opsi relokasi, tapi warga keberatan. Semua masih dalam prodes pembicaraan. Tapi, memang sebelum lebaran (Idulfitri) sudah harus final," pungkasnya. (aka)