Info BMKG Prakiraan Cuaca Kamis, 25 Februari 2021: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat

TRIBUNJOGJA.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)  merilis  informasi mengenai prakiraan cuaca untuk besok Kamis, 25 Februari 2021.  

Untuk esok hari, BMKG memperkirakan hampir di sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi hujan lebat hingga disertai kilat/petir dan angin kencang.

Dilansir dari Instagram milik BMKG, @infobmkg, Pulau Sumatera, secara umum cerah berawan hingga berpotensi diguyur hujan dengan intensitas rendah.

Namun untuk beberapa daerah seperti Aceh dan Sumatera Utara berpotensi hujan sedang. Selain itu, untuk kawasan Sumatera Selatan dan Lampung berpotensi hujan lebat.

Kemudian di Pulau Jawa secara umum hujan sedang hingga lebat.  

Sementara itu, Pulau Kalimantam secara keseluruhan cerah berawan hingga hujan ringan. Akan tetapi, wilayah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah diperkirakan hujan sedang.

Di Pulau Sulawesi, secara umum berpotensi cerah berawan hingga diguyur hujan ringan. Akan tetapi, kawasan Sulawesi Selatan berpotensi hujan sedang, serta Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah diperkirakan hujan lebat.

Adapun di Pulau Bali, Nusa Tenggara Barat (NTT), dan Nusa Tenggara Barat (NTB) secara umum berpotensi diguyur hujan ringan. Akan tetapi daerah NTB dan Bali berpotensi hujan lebat.  

Pulau Maluku dan Papua secara umum hujan ringan hingga hujan sedang. Namun, Papua Barat dan Papua berpotensi diguyur hujan lebat.  

Kemudian secara detailnya, BMKG menjabarkan bahwa Jawa Barat dan DKI Jakarta berpotensi dilanda hujan lebat yang disertai angin kencang/puting beliung dan kilat/petir.

Selain itu, dikutip dari Tribun News (23-02), BMKG juga memperkirakan bahwa angin kencang/putting beliung dan kilat/petir terjadi di wilayah Jawa Barat hingga Jawa Timur.

Di Maluku Utara, hujan yang dapat disertai angin kencang juga berpotensi terjadi.

Deputi Bidang Meteorologi pada Rabu (24-02) menyatakan adanya Bibit Siklon tropis 985 terpantau di Samudera Hindia selatan Bali yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Laut Jawa bagian timur hingga Nusa Tenggara Barat.

Konvergensi juga terjadi dari perairan selatan Banten hingga Jawa Timur bagian selatan.

Peningkatan atas kecepatan angin/ Low Level Jet (LLJ) juga terjadi yang terinduksi oleh bibit siklon tropis di perairan utara Jawa Barat hingga Jawa Timur dengan kecepatan angin lebih dari 25kt.