PSS Sleman
Asyraq Gufron Siap Jawab Tantangan PSS Sleman
Asyraq Gufron menjadi satu di antara pemain yang dipertahankan PSS Sleman hingga satu tahun ke depan.
Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Setelah PSS Sleman mengumumkan melepas sembilan pemain lokal, beberapa hari setelahnya mereka merilis empat pemain lamanya untuk melanjutkan kontrak hingga satu tahun ke depan.
Satu di antaranya ada Asyraq Gufron, benteng pertahanan PSS Sleman asal Surabaya, Jawa Timur.
Gufron berpendapat meski dirinya senang bisa melanjutkan kontraknya bersama Super Elja, namun persiapan tim untuk melakoni laga pramusim dinilai terlalu mepet.
Namun, selama ini Gufron tetap menjaga kondisinya lewat latihan-latihan di rumah dan bermain sepak bola bersama teman-temannya di Surabaya.
"Di Surabaya sering diajak fun game sama teman-teman, di sana juga ada pemain Liga 1, ada Kevin, Supriadi, sampai coach Jakson," kata Gufron pada Tribunjogja.com, Rabu (24/2/2021).
Baca juga: Curhatan Burhan Ikmaludin, Talenta Asli Sleman yang Tak Masuk Skuad PSS Sleman 2021
Gufron juga mengaku belum tahu soal bagaimana teknis bagi pemain dalam pelaksanaan kompetisi tanpa penonton.
Ia juga belum mendapat kabar kapan skuad PSS Sleman akan berkumpul dan berlatih bersama.
"Mungkin awal Maret, tapi belum tahu tanggal pastinya," ujar pria eks kelahiran 9 Februari 1996 itu.
Keinginan Gufron untuk segera bermain sudah sangat besar, ia mengatakan jika momen ini sudah ditunggu-tunggu, bahkan oleh setiap pemain.
Vakumnya kompetisi membuat banyak pemain harus bergelut dengan ketidak pastian, belum lagi harus bersikeras menjaga kondisi tubuhnya jika tidak ingin disisihkan dari klub ketika liga berputar kembali.
"Kalau saya sudah siap dengan apapun, karena memang ini yang sudah saya tunggu-tunggu," ujarnya.
Gufron juga ingin jika home base yang akan dipakai PSS Sleman nanti tidak jauh dari rumahnya di Surabaya.
Lantaran menurut perturan yang telah dibicarakan oleh PSSI, LIB, dan Kepolisian, jika setiap klub tidak boleh bermarkas di wilayahnya masing-masing.
"Ya semoga PSS Sleman home basenya nanti di Malang, biar gak jauh juga," tutur Gufron.
Baca juga: Dapat Tawaran dari Klub Lain, Aaron Evans Tetap Setia Bersama PSS Sleman
Dipanggil dengan Sebutan Bison
Memiliki postur dengan tinggi 175 senti meter, Gufron juga memiliki badan yang cukup besar.
Menjadi pemain bertahan membuatnya banyak ditakuti lawan, sekaligus membuat Gufron percaya diri untuk menghentikan serangan dari striker ke arahnya.
Momen yang paling berkesan bagi Gufron saat adu kekuatan fisik, adalah ketika berhadapan dengan Herman Dzumafo di Liga 2 tahun 2017.
"Rasanya tertantang kalau sama dia," katanya.
Pantas ketika dirinya berseragam Persis Solo dijuluki Bison, tipikal permainannya yang keras, acap terlihat garang ketika di atas lapangan hijau.
"Dulu julukan itu saya dapat waktu di Persis Solo, kalau main saya itu bras bres bras bres," jelas Gufron.
Karakter itu adalah bawaannya sejak kecil, lantaran suka bermain dengan orang yang lebih tua darinya.
"Dulu kalau ada main gitu di lapangan, pasti main fisik, sikut sana sini sudah biasa," imbuh Gufron.
Kemudian ia bercerita jika tidak ada pelatihan khusus untuk fisiknya selain yang ia latih sehari-hari bersama timnya, bahkan pola makan pun tidak jauh berbeda dengan orang pada umumnya.
"Penting wani!," tegasnya.
Anehnya, sejak ia di Liga 2 bersama Persis Solo, Gufron tidak datang ke gym untuk melatih kemampuan fisiknya.
Berbeda saat bermain untuk klub Liga 1, akhirnya Gufron turut melatih tubuhnya dengan rutin melakukan fitness.
Baca juga: Ada 5 Pemain Baru di PSS Sleman, 9 Pemain Lokal Skuad 2020 Sudah Resmi Dilepas
Kenginan Membela Persebaya
Tak ada yang tak mau jika seorang pemain ditawari membela tim tanah kelahirannya.
Sama seperti Gufron yang punya mimpi ingin membela Persebaya suatu saat nanti.
"Kalau keinginan belas Surabaya itu pasti ada, tapi belum tahu kapan," ungkapnya.
Ditanya soal bermain untuk Malang, Gufron tidak mau memberikan tanggapan.
"Ya no komenlah kalau itu," katanya sambil tertawa.( Tribunjogja.com )