MENGENAL Tahun Kabisat dan Kapan Kita Alami Lagi? Berikut Penjelasan Lengkapnya
Apakah Anda tahu jika tahun ini bukan merupakan tahun kabisat? Betul, tahun 2020 adalah tahun kabisat. Sementara, 2021 ini adalah tahun umum
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Apakah Anda tahu jika tahun ini bukan merupakan tahun kabisat?
Betul, tahun 2020 adalah tahun kabisat. Sementara, 2021 ini adalah tahun umum.
Salah satu ciri tahun kabisat adalah ada 29 hari di bulan Februari.
Baca juga: Kapolri Keluarkan Surat Edaran Penanganan Kasus UU ITE, Ini Isinya
Baca juga: KISAH Unik, Desa di Klaten Ini Punya Puluhan Pasang Orang Kembar, Kepala Desa: Itu Keturunan Alami
Mungkin Anda tahu, tahun kabisat terjadi setiap empat tahun sekali.
Jumlah hari dalam setahun akan bertambah dari 365 menjadi 366.
Nah, penambahan hari itu terjadi pada bulan Februari.
Pada umumnya, bulan kedua dalam penanggalan Masehi hanya sampai pada tanggal 28.
Namun, di tahun kabisat Februari berakhir di tanggal 29.
Penasaran bukan mengapa itu bisa terjadi?
Mengapa juga kita butuh tambahan setidaknya 24 jam per empat tahun?
Tribun Jogja melansir dari lama Time and Date, penambahan hari ini dilakukan agar sistem penanggalan tetap sejalan dengan pergerakan bumi mengelilingi matahari.
Pada sistem kalender yang sekarang dipakai secara umum, jumlah hari dalam setahun memang 365.
Baca juga: Atletico Madrid vs Chelsea : Prediksi Laga, Komentar Pelatih dan Prakiraan Line Up
Baca juga: KISAH Unik, Desa di Klaten Ini Punya Puluhan Pasang Orang Kembar, Kepala Desa: Itu Keturunan Alami
Akan tetapi, di situlah letak permasalahannya.
Sebab, waktu yang dibutuhkan bagi bumi untuk berevolusi sebenarnya adalah 365,2421 hari atau 365 hari, 5 jam, 48 menit, dan 45 detik.
Jika dihitung secara komprehensif, selisih tersebut dapat menimbulkan masalah yang lebih besar.
