Puncak Gunung Merapi Diguyur Hujan Dua Hari Ini, Kemarin Sempat Terjadi Lahar Dingin

Hujan di puncak Gunung Merapi saat ini dikhawatirkan menimbulkan lahar dingin.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi yang terpantau via PGM Ngepos pada Rabu (17/2/2021) pukul 06.00 WIB. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, hari ini (Rabu, 17/2/2021) sejak pukul 11.28 WIB terjadi hujan di puncak Gunung Merapi

Hingga laporan BPPTKG pada pukul 14.09 WIB, hujan di puncak Merapi masih terjadi.

Meskipun demikian, belum terdapat laporan kejadian lahar hujan hingga kini. 

"Di puncak terjadi hujan dari pukul 11.28 WIB sampai saat ini masih berlangsung (pukul 14.09 WIB). Belum ada laporan kejadian lahar hujan," ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, Rabu (17/2/2021). 

Hujan di puncak Gunung Merapi saat ini dikhawatirkan menimbulkan lahar dingin. Sebagaimana yang terjadi pada sore hari sebelumnya, Selasa (16/2/2021). 

Baca juga: ERUPSI Gunung Merapi : Meningkat, Guguran Lava Capai 1,6 Km Pagi Ini

Pada Selasa (16/2/2021), teramati aliran lahar dengan intensitas di bawah sedang pada pukul 18.03 WIB pada alur Kali Boyong.

"Teramati aliran lahar dengan intensitas di bawah sedang pada pukul 18.03 WIB pada alur Kali Boyong. Aliran lahar kemarin sore teramati dengan intensitas kecil di sekitar Turgo (alur Kali Boyong)," tutur Hanik. 

Sementara, kondisi meteorologi Gunung Merapi pada Selasa (16/2/2021) pukul 18.00-24.00 WIB yakni cuaca berawan, mendung, dan hujan. 

Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.

Suhu udara 17-24 °C, kelembaban udara 70-87 persen, dan tekanan udara 567-705 mmHg. 

"Volume curah hujan 33 mm per hari," imbuhnya Hanik. 

Secara visual, pada periode tersebut gunung kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.

Asap kawah tidak teramati.

Baca juga: ERUPSI Gunung Merapi, BPPTKG : Waspada Kubah Lava Terus Tumbuh

Adapun aktivitas kegempaan yang terjadi di antaranya 42 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-22 mm dan durasi 12-121 detik serta 2 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 2-4 mm, S-P tidak terbaca, dan durasi 15-56 detik. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved