Erupsi Gunung Merapi
ERUPSI Gunung Merapi : Meningkat, Guguran Lava Capai 1,6 Km Pagi Ini
Aktivitas vulkanik Gunung Merapi (2968 mdpl) belum menunjukkan penurunan hingga pagi ini (Rabu, 17/2/2021).
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Maruti Asmaul Husna
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi (2968 mdpl) belum menunjukkan penurunan hingga pagi ini (Rabu, 17/2/2021).
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, teramati 1 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.600 m ke arah barat daya pada periode Rabu (17/2/2021) pukul 06.00-12.00 WIB.
Selain itu, dilaporkan pula asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 400 m di atas puncak kawah.
"Gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Teramati 1 kali guguran lava dengan jarak luncur maksimum 1.600 m ke arah barat daya," ujar petugas pengamat gunung merapi BPPTKG, Heru Suparwaka, Rabu (17/2/2021).
Baca juga: ERUPSI Gunung Merapi, BPPTKG : Waspada Kubah Lava Terus Tumbuh
Pada periode tersebut, cuaca gunung Merapi berawan dan mendung.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur dan barat. Suhu udara 20-27 °C, kelembaban udara 72-86 persen, dan tekanan udara 563-705 mmHg.
Adapun aktivitas kegempaan yang terjadi antara lain 38 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-35 mm dan durasi 9-163 detik serta 4 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-5 mm dan durasi 9-18 detik.
Pada periode 6 jam sebelumnya, yakni Rabu (17/2/2021) pukul 00.00-06.00 WIB, Heru melaporkan, teramati 9 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.500 m ke arah barat daya.
Secara visual, gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III.
Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 30 m di atas puncak kawah.
Secara meteorologi pada periode tersebut, cuaca berawan, mendung, dan hujan.
Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.
Suhu udara 16-25 °C, kelembaban udara 79-86 persen, dan tekanan udara 568-705 mmHg.
Volume curah hujan 1 mm per hari.
Baca juga: UPDATE Aktivitas Gunung Merapi : Terjadi Guguran Lava Pijar hingga 1,5 Km Senin Malam dan Pagi Ini
Adapun kegempaan yang terjadi di antaranya 44 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-32 mm dan durasi 12-107 detik serta 4 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 3-7 mm, S-P 0.3-0.6 detik, dan durasi 7-10 detik.
Sementara itu, Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menyatakan, Gunung Merapi saat ini masih berstatus siaga (level III).
Potensi bahaya saat ini, kata Hanik, berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km.
Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Hanik menyampaikan, daerah di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari.
"Diharapkan dapat berlangsung seterusnya. Namun, jika terjadi perkembangan erupsi yang mengarah ke daerah tersebut setidaknya masyarakat sudah memanfaatkan waktu yang ada dengan baik. Hal ini sesuai dengan konsep living harmony dengan Merapi," tambahnya. ( Tribunjogja.com )