Aliran Lahar Hujan Gunung Merapi Jangkau Kali Boyong yang Berjarak 6 Kilometer dari Puncak 

Lahar hujan Gunung Merapi yang mengalir di Kali Boyong, akibat hujan yang terjadi pada Selasa (16/2/2021) malam, menjangkau sampai di

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
twitter BPPTKG
Kondisi Gunung Merapi yang terpantau via PGM Ngepos pada Rabu (17/2/2021) pukul 06.00 WIB. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Lahar hujan Gunung Merapi yang mengalir di Kali Boyong, akibat hujan yang terjadi pada Selasa (16/2/2021) malam, menjangkau sampai di Boyong Over Dam (BOD) VII.

Jarak tersebut dari puncak Gunung Merapi sekitar 6 kilometer dan dinilai masih cukup aman. 

Kepala Seksi Mitigasi Bencana BPBD Sleman, Joko Lelono mengungkapkan, aliran lahar hujan Gunung Merapi saat ini terpantau sudah menjangkau dan mengisi di BOD VII.

Kondisi galian untuk menampung material sudah hampir penuh. Namun, belum sampai meluber ke BOD VI. 

Baca juga: Hujan Deras Seharian, Rentetan Pohon Tumbang Terjadi di Gunungkidul

"Lahar hujan sudah mengisi di BOD VII, hampir penuh. Tapi belum meluber sampai ke BOD VI. Jarak luncuran lahar hujan kalau dari puncak ke BOD VII, sekitar 6 kilometer," kata dia, Rabu (17/2/2021). 

Menurutnya, di antara jarak tersebut ada pemukiman warga yaitu di padukuhan Turgo.

Namun lahar hujan dipastikan belum mengancam permukiman.

Sebab, tebing di aliran lahar tersebut tingginya mencapai 100 meter. Sehingga dinilai cukup aman. 

"Belum mengancam permukiman. Tebing tingginya 100 meter. Sebelah timur, tebingnya Kaliurang, sebalah Barat tebingnya Turgo. Sampai di BOD VI tebingnya masih sama," kata Joko.  

Pihaknya menilai kondisi sabo dam BOD masih sangat bagus untuk menampung material lahar hujan.

Apalagi, material sisa erupsi yang terbawa aliran hujan dari puncak Gunung Merapi merupakan material halus.

Hal ini berbeda dibanding material pada tahun 2010 silam. 

"Kalau tahun 2010 material hasil erupsi ukuran besar. Sekarang baru ukuran pasir dan kerikil," tuturnya. 

Baca juga: Jabatan Sri Purnomo-Sri Muslimatun Berakhir, Bupati Baru Akan Dilantik Akhir Bulan 

Kendati demikian, Joko mengatakan, bahaya lahar hujan tetap diwaspadai.

Sejauh ini, BPBD Sleman diakuinya sudah memasang sejumlah Early Warning System (EWS) di kali Krasak dan sepanjang aliran kali Boyong.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved