Kota Yogya
Kasus Aktif COVID-19 Mingguan Turun 50 Persen, Pemkot Yogya Sebut PPKM Berjalan Efektif
Pemkot Yogyakarta berharap PPKM berbasis mikro yang saat ini masih diterapkan di Kota Yogyakarta bisa makin menekan data mingguan sebaran corona.
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan di Kota Yogyakarta sejak 11 Januari kemarin, disebut efektif dalam menurunkan kasus COVID-19.
Bahkan, berdasar data mingguan, kasus aktif di kota pelajar menurun drastis hingga sekira 50 persen.
Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, dampak dari PPKM memang baru bisa dilihat setidaknya dua pekan setelah kebijakan diterapkan.
Sehingga, kondisi saat ini, merupakan hasil penerapan PPKM jilid pertama selama 11-22 Januari.
Baca juga: 15 Kelurahan Masuk Zona Merah Covid-19, Pemkot Yogya Instruksikan Pengetatan Posko Wilayah
"Jadi, efektivitas PPKM itu kan baru bisa dilihat setelah dua minggu, karena proses inkubasi virus (corona) itu kan sekitar dua mingguan ya," ucap Heroe, Selasa (16/2/2021) siang.
Wakil Wali Kota Yogyakarta itu berujar, data mingguan yang dihitung sejak awal kemunculan COVID-19, atau pada Maret lalu, menunjukkan puncaknya di pekan ke-44.
Kebetulan, waktu tersebut, merupakan minggu pertama PPKM jilid pertama mulai diterapkan di wilayah Kota Yogyakarta.
"PPKM pertama dimulai minggu ke-44, pas tinggi-tingginya, waktu Kota Yogyakarta mencapai 501 kasus aktif. Kemudian, dari minggu ke minggu berikutnya, mulai minggu ke-47, 48 dan 49 secara konsisten itu terus menurun," cetusnya.
Menurut Heroe, memasuki pekan ke-47, kasus aktif berada di angka 406, lalu di pekan ke-48 menurun jadi 271 kasus aktif.
Kemudian, saat ini, di pekan ke-49, kasus aktif tersisa 241.
Jika diamati lebih jauh, imbuhnya, penurunannya sudah hampir menyentuh 50 persen sejak PPKM digulirkan.
Baca juga: Perluas Skrining Covid-19 Selama PPKM Mikro, Pemkot Yogyakarta Andalkan GeNose
"Penurunannya ini sudah menunjukkan sampai 50 persen dari kasus mingguan. Harapan kami, ini, bisa menunjukkan efektivitas PPKM di Kota Yogyakarta, kalau itu sudah mulai kelihatan signifikan hasilnya," tambah Wakil Wali Kota.
Lebih lanjut, Heroe berharap PPKM berbasis mikro yang saat ini masih diterapkan di Kota Yogyakarta bisa makin menekan data mingguan sebaran corona.
Apalagi, pembatasan yang kini diterapkan cenderung lebih spesifik, karena meliputi lingkup, atau komunitas terkecil, hingga di tingkat RT.
"Kemarin kan PPKM biasa. Nah, sekarang ini berbasis mikro, jadi seharusnya efeknya bisa lebih signifikan. Tapi, masih kita tunggu dua minggu ke depan, hasil dari PPKM mikro, apakah bisa menggenjot kasus lebih turun atau tidak," ujarnya.
"Hanya saja, kami berharap, libur Imlek kemarin tidak membuat gangguan lah. Semoga saja bisa terus turun kasusnya, itu harapan kami," pungkas Heroe. ( Tribunjogja.com )