Erupsi Gunung Merapi
ERUPSI Gunung Merapi, BPPTKG : Waspada Kubah Lava Terus Tumbuh
Sempat terjadi kenaikan kecepatan pertumbuhan dan volume kubah lava. Yang mana laju pertumbuhannya mencapai 49.000 m3/hari.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Gaya Lufityanti
Dari hasil pengamatan BPPTKG terhadap aktivitas Gunung Merapi selama sepekan terakhir, yakni 5-11 Februari 2021, terjadi peningkatan intensitas kegempaan dibanding minggu lalu.
Dalam minggu ini, kegempaan Gunung Merapi tercatat 22 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 193 kali gempa Fase Banyak (MP), 775 kali gempa Guguran (RF), 10 kali gempa Hembusan (DG), dan 13 kali gempa Tektonik (TT).
"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu," ucap Hanik.
Sementara, deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini tidak menunjukkan adanya perubahan yang signifikan.
Secara visual, cuaca di sekitar gunung merapi minggu ini umumnya cerah pada pagi hari, sedangkan siang hingga malam hari berkabut.
Baca juga: BPPTKG: Pagi Ini, Teramati 4 Kali Guguran Lava Pijar Gunung Merapi, Jarak Maksimum 1 Km
Asap berwarna putih, ketebalan tipis hingga tebal dengan tekanan lemah.
Tinggi asap maksimum 50 m teramati dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Kaliurang pada 9 Februari 2021 pukul 05.35 WIB.
Selain itu, pada minggu ini terjadi hujan di Pos Pengamatan Gunung Merapi dengan intensitas curah hujan tertinggi sebesar 92 mm/jam selama 60 menit di Pos Kaliurang pada 5 Februari 2021.
Hanik mengungkapkan, tidak dilaporkan terjadi lahar atau penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
Berdasarkan hasil pengamatan visual dan instrumental tersebut, Hanik menyimpulkan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.
Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga.
"Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan–barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak," tambah Hanik. ( Triibunjogja.com )