Sleman
Sebelum Berangkat Tugas ke Papua, 450 Prajurit Yonif 403/WP Ikuti Tradisi Cium Tunggul Batalyon
Tradisi tersebut dilakukan menjelang keberangkatan prajurit untuk mengikuti tugas operasi Satgas Pamtas RI-PNG Sektor Utara Papua.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Batalyon Infanteri 403/Wirasada Pratista (WP) melaksanakan tradisi cium tunggul batalyon, Minggu (14/2/2021) malam.
Tradisi tersebut dilakukan menjelang keberangkatan prajurit untuk mengikuti tugas operasi Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Sektor Utara Papua.
Rencananya, kurang lebih 450 prajurit Batalyon Infanteri 403/WP akan dikirim ke perbatasan RI-PNG pada 23 Februari 2021 mendatang.
Tradisi cium tunggul batalyon dipimpin langsung oleh Komandan Batalyon Infanteri 403/WP, Mayor Inf Ade Pribadi Siregar SE MSi dan diikuti oleh seluruh prajurit Yonif 403/WP yang akan melaksanakan tugas operasi Satgas Pamtas RI-PNG.
Baca juga: Pelaku Pembunuhan Dalang Ki Anom Subekti Rembang Akui Aksi Kejinya, Habisi Korban Pakai Balok Kayu
Baca juga: Persiapan SBMPTN 2021, Cek Daya Tampung Prodi Soshum UNY dan Peminat Tahun 2020
“Para prajurit Yonif 403/Wirasada Pratista dalam melaksanakan tugas operasi nantinya harus menjaga nama baik satuan,” kata Mayor Inf Ade, Senin (15/2/2021).
Ia meminta kepada prajurit agar tidak melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri maupun satuan.
“Pada akhirnya, itu juga akan merusak citra TNI AD di mata masyarakat. Maka, berhati-hatilah,” tuturnya lagi.
Ia menjelaskan, tujuan dari penciuman tunggul, selain karena tradisi juga memperkuat rasa cinta prajurit kepada satuan.
Itu juga cara untuk memupuk jati diri prajurit Yonif 403/WP agar tidak luntur atau mengendor karena berbagai pengaruh lingkungan serta kemajuan zaman yang terus berkembang saat ini. (Tribunjogja/Ardhike Indah)