PRIHATIN, Hanya 30 Persen Siswa yang Punya Handphone Sendiri untuk PJJ di Gunungkidul

"Daerah yang benar-benar menengah ke bawah. Sebanyak 25 persen siswa diasuh oleh simbahnya, 50 persen dikategorikan siswa miskin.

Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Kurniatul Hidayah
Tangkapan Layar
Webinar Sonjo Jogja #44 dengan tema Belajar Pada Masa Pandemi di Tengah Himpitan Ekonomi, Minggu (14/2/2021) 

Setiap akhir, sekolah mengadakan evaluasi bagaimana masalah-masalah yang ada.

Kedua, pihaknya memanggil wali murid yang banyak masalah pengiriman atau sering terlambat mengirim. 

Ketiga, dalam PJJ ini pihaknya menerapkan daring dan luring, di antaranya dengan home visit ke rumah siswa, belajar terbatas di rumah wali murid atau musala, sekolah juga menyiapkan modul atau lembar kerja dan soal tertulis yang diambil ke sekolah. 

"Ketika mengambil di sekolah protokol kesehatan benar-benar kami terapkan. Kami juga membuat buku panduan belajar dan ibadah yang dipantau oleh orang tua dan setiap minggu dikirim," ungkapnya. 

"Kita tunggu sampai tanggal 22 Februari, kita harapkan (sekolah) sudah dibuka walaupun dengan protokol kesehatan ketat," sambungnya. 

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 4 Semin, Gunungkidul, Surti Alfiah ikut menuturkan kondisi di sekolahnya. 

Di SMP Negeri 4 Semin terdapat 182 murid. Kondisi orang tua di antaranya, 34,3 persen petani, 33,5 wiraswasta, 18 persen buruh, dan lain-lain semisal PNS hanya 1 persen. 

"Berasal dari ekonomi bawah. Sebagian besar siswa tidak tinggal dengan orang tua, tetapi tinggal dengan simbah atau keluarganya seperti Pakdenya," ungkapnya. 

Surti menerangkan, penggunaan video untuk PJJ ternyata mengalami kendala karena memakan kuota yang sangat banyak.

"Saat ini justru dikurangi (penggunaan video)," bebernya. 

Untuk memantau keaktifan anak, pihaknya membentuk grup-grup orang tua. 

Permasalahan lain yang Surti dan guru-guru SMP Negeri 4 Semin hadapi, tidak semua siswa memiliki fasilitas HP.

Kalau pun punya, spesifikasinya belum memenuhi standar. 

Menurutnya, tidak sampai 50 persen siswa yang memiliki HP sendiri.

Apalagi banyak yang di dalam satu keluarga hanya ada satu HP, tetapi yang membutuhkan belajar tidak hanya 1 siswa. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved