Kota Yogya
Petugas Temukan Rombongan Bus Pariwisata Tak Sertakan Surat Rapid Saat Libur Imlek
Tim Satgas COVID-19 mendapati lima bus rombongan wisatawan yang tidak membawa surat keterangan hasil rapid test antigen saat berwisata ke Malioboro
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Tim Satgas COVID-19 di kawasan Malioboro beserta Pemkot Yogyakarta mendapati lima bus rombongan wisatawan yang tidak membawa surat keterangan hasil rapid test antigen saat puncak libur perayaan Imlek Minggu (14/2/2021) lalu.
Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kawasan Cagar Budaya Malioboro, Ekwanto mengatakan, lima rombongan bus tersebut diperiksa sesaat sebelum para penumpangnya memasuki kawasan wisata belanja Malioboro.
Ia menjelaskan, bus tersebut datang dari berbagai daerah di antaranya Jawa Timur, dan Jawa Tengah.
"Sebelum masuk memang kami suruh diam di dalam bus dulu, lalu kami periksa. Ternyata mereka tidak membawa surat hasil rapid antigen semua," jelas Ekwanto, Senin (15/2/2021)
Kondisi tersebut membuat pihaknya sulit menentukan tindakan lantaran pihak UPT tidak mungkin melarang rombongan wisatawan yang sudah parkir di kantung parkir Abu Bakar Ali.
"Ya kami di lapangan kesulitan, ini yang ingin kami jadikan evaluasi ke depan. Kalau ada seperti ini lagi bagaimana. Mereka semua tidak membawa surat rapid antigen, bahkan tidak ada yang tahu aturan itu," terang dia.
Sebagai gantinya, pihak UPT Kawasan Cagar Budaya Malioboro bersama Pemkot Yogyakarta melakukan tes rapid antigen secara acak kepada beberapa penumpang bus.
Ekwanto mengatakan, dari 50 persen kapasitas penumpang di setiap bus, sampel yang diambil hanya separuh dari penumpang.
"Tidak semuanya, ya hanya separuh saja yang diambil sampelnya. Busnya memang sudah tertib kapasitas 50 persen," terang dia.
Baca juga: Antrean Tes GeNose di Stasiun Tugu Yogyakarta Membeludak saat Musim Libur Imlek
Baca juga: Sebanyak 13.521 Wisatawan Kunjungi Obyek Wisata di Klaten Selama Libur Imlek 2021
Dari tes acak yang dilakukan terhadap penumpang, beruntungnya tidak ada yang dinyatakan reaktif.
"Harusnya kan pemeriksaan bus pariwisata ini juga dilakukan di perbatasan. Ya ini masukan dan evaluasi kami," tambah Ekwanto.
Wisatawan 800 Per Hari Saat Imlek
Meski di satu sisi para wisatawan luar daerah berpotensi menularkan COVID-19, di sisi lainnya para wisatawan yang datang ke Yogyakarta menjadi berkah bagi pedagang dan jasa pelayanan lainnya.
Ekwanto mencatat, saat libur Imlek selama tiga hari kemarin, rata-rata kunjungan wisatawan setiap harinya yang datang ke Malioboro sekitar 700 hingga 800 wisatawan.
"Kalau hari biasanya ya sekitar 600 wisatawan. Imlek kemarin memang naik, per hari itu bisa 700 hingga 800 wisatawan," jelasnya.
Meski penambahan personel di tempat penjagaan, namun tetap saja potensi penularan bisa terjadi.
Ia mengakui sempat terjadi antrean panjang di pintu masuk Utara kawasan Malioboro saat libur Imlek kemarin.
"Harapannya ada evaluasi terkait kewajiban wisatawan membawa surat rapid tes antigen itu. Seharusnya pemeriksaan dilakukan di perbatasan," pungkasnya.(Tribunjogja/Miftahul Huda)