BOB Bersiap Laksanakan Tahap Awal Konstruksi di Kawasan Destinasi Super Prioritas Borobudur
Badan Otorita Borobudur (BOB) akan melaksanakan tahap awal konstruksi untuk mengembangkan kawasan zona otorita seluas 309 hektare
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Badan Otorita Borobudur (BOB) akan melaksanakan tahap awal konstruksi untuk mengembangkan kawasan zona otorita seluas 309 hektare kawasan super prioritas di sekitar perbukitan Manoreh, Purworejo, Jawa Tengah.
Direktur Utama BOB, Indah Juanita mengungkapkan, pihaknya telah menyelesaikan masterplan atau perencanaan tata ruang sehingga pembangunan ditargetkan dapat dimulai pada pertengahan tahun 2021.
"Kami masterplan-nya sudah jadi Insyaallah tahun ini akan memulai pekerjaan infrstruktur dasar. Seperti jembatan, jalur jalan, saluran air bersih, dan kelistrikan," katanya setelah menemui Gubernur DIY di Kompleks Kepatihan, Kamis (11/2/2021).
• Libur Panjang Imlek, Dinkes Bantul Minta Masyarakat di Rumah Saja
Sejauh ini pihaknya telah mengembangkan destinasi wisata glamorous camping (Glamping) di Kecamatan Loane, Purworejo, Jawa Tengah.
Objek wisata glamping yang diberi nama De’Loano merupakan penginapan dengan konsep tenda ala kamping atau kemah dan ditunjang dengan fasilitas yang mumupini.
"Glamping kita usahakan ada akomoditas dan fasilitas yang lain. Glamping hanya salah satu contoh, nanti InsyaAllah ada yang lebih menarik," paparnya.
Menurutnya, konsep glamping dianggap sesuai untuk mengembangkan kawasan tersebut.
Pasalnya destinasi glamping tidak menggunakan material berat dalam pembangunannya.
"Ada beberapa glamping karena wilayahnya memang hutan-hutan. Jadi tentunya tidak bisa membangun secara masif beton-beton. Kita masuknya dengan bentuk glamping paling ringan dan cepat," jelasnya.
Indah menjelaskan, BOB juga mendapat arahan khusus dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Upaya pengembangan kawasan harus berdampak positif bagi masyarakat setempat.
• PPKM Basis Mikro, Pemkot Yogyakarta Sebut Tidak Ada RT Berstatus Zona Merah di Wilayahnya
"Supaya apa yang kita buat bisa mensejahteraan masyarakat. Apalagi di pandemi agar (ekonomi) bisa lebih baik lah," jelasnya.
Indah memastikan bahwa upaya pengembangan kawasan wisata tak akan mengubah bentang alam kawasan perhutanan.
"Karena kita sesedikit mungkin memotong pohon jadi bentuknya masih hutan karena itu memang mahal (menanam pohon)," tandasnya. (tro)