Pandemi COVID 19

WHO Selidiki Sumber Virus Corona di Wuhan, Ternyata Bukan Berasal dari Laboratorium

Tim Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan pakar kesehatan di China melakukan penelitian bersama untuk menentukan asal virus Sars-CoV-2 yang menjadi pandemi

Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Mona Kriesdinar
AFP/HECTOR RETAMAL
Para staf di Rumah Sakit Palang Merah Wuhan, China, Sabtu (25/1/2020), menggunakan pelindung khusus, untuk menghindari serangan virus corona yang mematikan. 

TRIBUNJOGJA.COM, WUHAN - Tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan pakar kesehatan di China melakukan penelitian bersama untuk menentukan asal virus Sars-CoV-2 yang menjadi pandemi global.

Tim tersebut berada di Wuhan, China selama 1 bulan sejak bulan Januari 2021 dan meneliti kemungkinan yang bisa disimpulkan.

Para investigator telah mengunjungi rumah sakit, laboratorium dan pasar. Termasuk, Pasar Seafood Huanan yang menjadi tempat pertama dimulainya outbreak.

Orang-orang mengenakan pakaian pelindung diri melintas di Bandara Tianhe yang baru dibuka kembali di Wuhan, Hubei, China, Rabu (8/4/2020). Ribuan orang bergegas meninggalkan Wuhan setelah otoritas mencabut kebijakan lockdown selama lebih dari dua bulan di lokasi yang diketahui sebagai episenter awal virus corona tersebut.
Orang-orang mengenakan pakaian pelindung diri melintas di Bandara Tianhe yang baru dibuka kembali di Wuhan, Hubei, China, Rabu (8/4/2020). Ribuan orang bergegas meninggalkan Wuhan setelah otoritas mencabut kebijakan lockdown selama lebih dari dua bulan di lokasi yang diketahui sebagai episenter awal virus corona tersebut. (AFP/HECTOR RETAMAL)

Mereka juga mengunjungi Institut Virologi Wuhan dan Laboratorium Pusat Kontrol Penyakit Wuhan.

Tribun Jogja merangkum sederet penemuan WHO dan pakar kesehatan di China yang mereka jabarkan dalam konferensi pers internasional, Selasa (9/2/2021) sore langsung dari Wuhan.

Pakar Mikrobiologi UGM : Semua Virus Bisa Berpotensi Jadi Ancaman Pandemi Baru

1. Bertujuan untuk mengetahui dua hal penting

Ketua Tim Internasional WHO, Dr Peter Ben Embarek mengatakan penelitian ini memiliki dua tujuan penting yang harus dipenuhi.

Tujuan pertama adalah memahami apa yang terjadi di bulan Desember 2019.

Sebab, pada waktu tersebut, itu adalah titik awal pekerjaan mereka dan kejadian luar biasa.

“Tujuan kedua, kami ingin mengetahui apa yang terjadi selama periode itu dan melihat mungkin saja ada sejarahnya. Bagaimana virus ini bisa berada di manusia,” kata Dr Embarek.

Temuan Ahli: Jejak Virus Corona SARS-CoV-2 di Spanyol Ada Sejak Maret 2019 Sebelum Muncul di Wuhan

2. Dugaan transmisi virus Sars-CoV-2 dari trenggiling dan kelelawar

Ilustrasi kelelawar
Ilustrasi kelelawar (net)

Ketua Tim Investigasi dari China, Liang Wannian, virus Sars-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19 ini diduga ditularkan dari trenggiling dan kelelawar.

Namun, sampel dari spesies ini tidak cukup mirip dengan virus corona.

“Sampling yang ada di margasatwa di beberapa tempat di China juga gagal mengidentifikasi keberadaan virus Sars-CoV-2,” katanya.

3. Transmisi mungkin berasal dari produk makanan beku

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved