100 Hari Mengenang Wafatnya Dalang Ki Seno Nugroho, Keluarga Gelar Tahlilan dan Ruwatan Sederhana

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - 100 hari pasca meninggalnya dalang legendaris Ki Seno Nugroho, keluarga menggelar tahlilan dan ruwatan sederhana.

Kegiatan tersebut dilakukan Rabu (10/2/2021) di Pendopo Tunggul Pawenang, Sedayu, Bantul.

Dari pantauan Tribunjogja.com, tidak ada kerumunan memadati rumah Ki Seno Nugroho tersebut.

Hanya warga sekitar yang terlihat cukup sibuk menata kursi-kursi dan makanan prasmanan menjelang waktu tahlilan.

• Peringatan 100 Hari Ki Seno Nugroho, Dalang Ki Manteb Sudarsono Akan Tunaikan Nazar

“Kami memang mengadakan tahlilan untuk 2 RT saja. Sekitar 80-100 orang akan hadir nanti malam,” ungkap Gunawan Widagdo, salah satu anggota Paguyuban Wargo Laras yang mewakili pihak keluarga kepada Tribunjogja.com, Rabu (10/2/2021).

Paguyuban Wargo Laras merupakan tim karawitan yang selalu mengiringi Ki Seno pentas kala itu.

Menurut Gunawan, tahlilan dan ruwatan sederhana ini juga tidak mengundang pejabat ataupun tokoh terkenal, mengingat harus ada protokol kesehatan yang diterapkan.

“Kami menghindari kerumunan karena masih ada pandemi virus corona,” tuturnya.

Di siang hari, acara peringatan 100 hari Ki Seno diisi oleh ruwatan yang dipimpin oleh Ki Manteb Sudarsono sejak pukul 13.00 sampai 15.30.

“Ki Manteb ini punya niatan sendiri, untuk memuluskan jalan surga almarhum Ki Seno. Jadi memang ingin meruwat Ki Gadhing dan keluarga,” katanya lagi.

Kata Gunawan, ruwatan atau agenda buang sial ini sebenarnya pernah dilakukan saat Ki Gadhing sunat.

Namun, kegiatan itu tetap dilakukan oleh Ki Manteb agar amal baik Ki Seno diterima oleh Allah SWT.

• Kisah Perjalanan Karier Ki Seno Nugroho Ketika Mulai Digembleng Menjadi Dalang

Ini juga merupakan janji Ki Manteb Sudarsono.

Agenda pun dilanjut hingga malam, kurang lebih pukul 23.00.