Sembuh dari COVID-19, Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih Kangen Beraktivitas

Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih telah dinyatakan sembuh dari COVID-19. Halim dan istrinya, Emi Masruroh diperbolehkan pulang

Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Instagram @pemkabbantul
Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menjalani isolasi di RSUD Panembahan Senopati. 

Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih telah dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Halim dan istrinya, Emi Masruroh diperbolehkan pulang sejak Jumat (05/02/2021). 

Ia mengatakan keadaannya sudah membaik, fungsi indera penciuman dan pengecapannya pun sudah pulih.

Halim diperbolehkan pulang setelah 14 hari menjalani isolasi di RSUD Panembahan Senopati.

Setelah pulih, ia pun langsung bekerja. 

BMKG DIY Merilis Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak Hujan Lebat di Wilayah DI Yogyakarta

"Kamis saya swab, Jumat sudah keluar hasil negatif. Lalu saya dan istri sudah diperbolehkan pulang. Indera penciuman dan perasa sudah membaik pada hari ke lima, tetapi hasil swab masih positif. Saya menjalani empat kali swab baru negatif," katanya, Selasa (09/02/2021).

"Jumat pukul 13.00 saya maupun istri pulang. Sabtu libur, Minggu libur. Senin saya sudah beraktivitas seperti biasa," sambungnya.

Selama isolasi 14 hari, Bupati Bantul Terpilih dalam Pilkada 2020 tersebut mengaku merasa bosan.

Sebab selama menjabat sebagai Wakil Bupati Bantul mendampingi Suharsono aktivitasnya padat. 

Setelah dinyatakan positif COVID-19, Halim tidak bisa beraktivitas seperti biasa.

Meski demikian, ia tidak merasa keberatan, sebab dengan menjalani isolasi artinya melindungi kesehatan orang lain. 

Peringatan ke-75 Hari Pers Nasional, PWI DIY Lakukan Ziarah Tokoh Pers

"Aktivitas saya kan tinggi, ya cuma merasa bosan saja. Kangen beraktivitas, tetapi demi semuanya nggak boleh kemana-mana. Selama isolasi dua kali ikut rapat secara daring," ujarnya.

Ia berharap masyarakat dapat disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Kesadaran akan pentingnya protokol kesehatan pun harus ditingkatkan.

Sehingga masyarakat tetap disiplin memakai masker meskipun tidak ada petugas.

"COVID-19 ini kan penyebarannya tidak bisa kita duga. Yang harus dilakukan masyarakat adalah kewaspadaan di mana pun berada. Kewaspadaan paling rendah itu pakai masker. Demikian juga cuci tangan, itu adalah kepentingan kita, jangan karena ada aparat," tambahnya. (maw) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved