Kabupaten Sleman

BREAKING NEWS : Dua Pekan Mengungsi di Barak Purwobinangun, 137 Warga Turgo Akhirnya Pulang

Sebanyak 137 warga Padukuhan Turgo kembali pulang ke rumah masing-masing setelah lebih kurang 14 hari bertahan di Barak Pengungsian Purwobinangun.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Tribunjogja/Ahmad Syarifudin
Warga Padukuhan Turgo yang bertahan di barak pengungsian Purwobinangun kembali pulang ke rumahnya masing-masing, Selasa (9/2/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sebanyak 137 warga Padukuhan Turgo sudah kembali pulang ke rumah masing-masing setelah lebih kurang 14 hari bertahan di Barak Pengungsian Purwobinangun.

Warga mengungsi setelah Gunung Merapi mengalami erupsi besar pada Rabu (27/1/2021) yang lalu.

Kepulangan pengungsi tersebut, disaksikan secara langsung oleh Wakil Bupati Sleman, Sri Muslimatun bersama dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Bintang Darmawanti. 

Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Joko Supriyanto mengatakan, kepulangan pengungsi didasari hasil rapat terakhir dengan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) pada Jumat (5/2/2021) lalu.

Hasil rapat disebutkan, potensi ancaman bahaya Gunung Merapi berada di radius 5 kilometer dengan jarak lontaran material terjauh 3 kilometer ke arah barat daya.

Sedangkan jarak pemukiman warga Turgo di radius 6.5 kilometer dari puncak sehingga diputuskan masih aman. 

Hasil rapat bersama BPPTKG tersebut, oleh Joko disampaikan dalam rapat koordinasi pada Senin (8/2/2021) kemarin, bersama Muspika Pakem, beserta lurah, dukuh dan segenap relawan. 

"Kita koordinasikan, bagaimana kalau warga dipulangkan. Akhirnya sepakat, pulang. Mereka, hari ini kembali ke rumah masing-masing," terang dia, Selasa (9/2/2021). 

Meski sudah diperbolehkan pulang, Joko menyampaikan, warga diminta tetap meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan.

Sebab, gunung Merapi masih berstatus siaga level III. Belum diturunkan ke waspada. 

Selain itu, seluruh posko mulai dari tingkat dusun tetap disiagakan.

Termasuk posko sementara di gedung SD Sanjaya Tritis tetap disiapkan sebagai titik kumpul.

Bagi warga utamanya kelompok rentan yang merasa khawatir dengan aktivitas Merapi diperbolehkan tidur di sana.

Pengungsi Merapi di Barak Pengungsian Purwobinangun Dipulangkan Esok Hari

BPPTKG: Gunung Merapi Luncurkan Guguran Lava Pijar Sejauh 1,5 Kilometer Tadi Malam

Aktivitas Merapi hingga saat ini masih siaga, sehingga warga tetap diminta waspada. Apabila ada peningkatan aktivitas dan mengharuskan warga mengungsi, maka posko titik kumpul sudah disiapkan. 

"Mudah-mudahan, aktivitas Merapi semakin hari semakin menurun, menjadi level waspada," harap Joko.

Adapun terkait kunjungan Menteri PPPA, Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun beserta jajaran, melakukan pendampingan bagi Menteri PPPA beserta rombongan, untuk melihat secara langsung situasi dan kondisi di barak pengungsian Purwobinangun

Menteri PPPA, I Gusti Bintang Darmawanti mengatakan, tujuan dirinya berkunjung di lokasi pengungsian Purwobinangun untuk memastikan penanganan atau pelayanan khusus bagi perempuan dan anak dilakukan dengan baik, aman dan nyaman.

Ia mengatakan, pihaknya ada jadwal kunjungan ke korban banjir di Semarang namun mendapat informasi dari pemberitaan media bahwa di Barak Purwobinangun ada anak yang ingin bersurat ke presiden karena ingin mendapatkan sarana belajar ataupun alat bermain. 

"Jadi kami sekalian mampir ke sini, walupun kami yakin situasi di lapangan sesuai dengan (laporan) teman dinas dan daerah. Di sini sudah ada satgas PPA. Ada juga pos ramah anak.

Jangan sampai ada anak di pengungsian tidak mendapatkan sarana dan prasarana. Syukur setelah kami di lapangan, luar biasa pendampingan- pendampingan yang sudah dilakukan di daerah khususnya terhadap perempuan dan anak," ujar dia. 

Hasil tinjauan di lapangan, menurutnya, sudah ada sarana pembelajaran bagi anak-anak. Permainan juga sudah ada. Bahkan, dirinya sempat bertanya ke anak-anak, mereka merasa nyaman berada di pengungsian dan enggan kembali ke rumah. 

"Artinya, ini perhatian yang sangat Baik. Kolaborasi kerja yang baik. Antara tingkat pusat dan daerah. Dalam hal penangan terhadap perempuan dan anak di lokasi bencana. Kami mengapresiasi," ungkapnya. (Tribunjogja/Ahmad Syarifudin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved