Berita Kesehatan
Berhubungan Intim Saat Hamil, Apakah Picu Keguguran? Ini Penjelasannya
Hubungan intim biasa terjadi pada kehamilan, tetapi frekuensinya sangat bervariasi, dengan kecenderungan menurun seiring bertambahnya usia kehamilan.
Penulis: Mona Kriesdinar | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM - Wanita hamil dan pasangannya mungkin bertanya-tanya apakah hubungan intim diperbolehkan saat masa kehamilan? Atau konsekuensi apa yang mungkin ditimbulkan dari melakukan aktivitas tersebut? Bisakah hubungan intim memicu keguguran?
Hubungan intim biasa terjadi pada kehamilan, tetapi frekuensinya sangat bervariasi, dengan kecenderungan menurun seiring bertambahnya usia kehamilan.
Penurunan aktivitas seksual mungkin disebabkan oleh mual, takut keguguran, takut membahayakan janin, kurang tertarik, tidak nyaman, canggung secara fisik, takut selaput pecah, takut infeksi atau kelelahan.
Libido dan kepuasan seksual juga dapat dipengaruhi secara negatif oleh persepsi diri wanita tentang penurunan daya tarik. Biasanya, seiring dengan perkembangan kehamilan, terjadi penurunan pencapaian orgasme dan kepuasan seksual, dan peningkatan nyeri saat berhubungan seksual.
Dari sekian banyak kekhawatiran tersebut, artikel ini akan menjawab pertanyaan mengenai apakah hubungan intim bisa memicu keguguran?
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2011 menemukan fakta bahwa hubungan intim tidak menyebabkan keguguran.
Sementara itu, keguguran seringkali disebabkan oleh janin yang tidak berkembang secara normal.
Berdasarkan penelitian itu, hubungan intim justru diketaui dapat membantu persalinan.
“Beberapa pasangan berhubungan intim sampai wanita tersebut melahirkan,” kata Stephanie Buehler, seorang psikolog dan terapis seks bersertifikat.
“Kecuali ada alasan medis atau salah satu atau kedua pasangan tidak tertarik, pasangan dapat melakukan apa yang mereka inginkan,” tambahnya.
Namun, Anda juga bisa berhubungan intim dengan menggunakan kondom sampai Anda yakin dengan status kondisi kesehatan pasangan.
Menurut Buehler, infeksi menular seksual dapat menyebabkan potensi penyakit radang panggul, yang dapat menyebabkan persalinan dini, keguguran, dan komplikasi kesehatan serius lainnya.
Apakah normal jika hubungan intim terasa sakit selama kehamilan?
Payudara dan puting akan menjadi lebih sensitif selama masa kehamilan.
Bagi sebagian orang, kepekaan bisa membuat interaksi menyakitkan.
“Aliran darah dan hormon juga dapat membuat klitoris menjadi sangat sensitif,” kata Buehler. Masalah dasar panggul bisa menjadi tantangan.