PMI DIY: Minimnya Stok Plasma Konvalesen di DI Yogyakarta Tak Sebanding dengan Jumlah Permintaan
Jumlah pendonor dari penyintas terhitung masih sangat sedikit, tak sebanding dengan banyaknya jumlah permintaan plasma konvalesen
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Donor plasma konvalesen di DIY terhitung masih minim.
Jumlah pendonor dari penyintas terhitung masih sangat sedikit, tak sebanding dengan banyaknya jumlah permintaan plasma konvalesen untuk penanganan pasien Covid-19.
Berdasarkan data dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Yogyakarta, dari 50 orang calon pendonor yang diperiksa, yang bisa diambil hanya sekitar 11 orang saja.
Sementara jumlah permintaan mencapai 25 orang, sehingga tak semua bisa terlayani.
Data ini tercatat sejak tanggal 19 Januari 2021 hingga sekarang.
Jumlah tersebut dinilai masih minim. Bahkan, saat ini stok plasma konvalesen masih kosong.
Baca juga: Terdampak PSTKM, Pedagang Pasar Beringharjo Barat Berharap Mendapat Keringanan Retribusi
"Masih tetap minim, sampai hari sabtu saya sudah periksa 50 orang, yang bisa diambil baru 11 orang. Dari total mulai running, itu pemeriksaan sekitar 50 orang, yang terambil baru 11 orang," kata Staf UDD PMI Kota Yogyakarta, Noor Edy Hidayatullah, Senin (1/2/2021).
Beberapa faktor menyebabkan stok plasma konvalesen sangat minim.
Salah satunya yakni faktor kecukupan antibodi di tubuh calon pendonor yang diperiksa.
Oleh karena itu, tak semua penyintas dapat mendonorkan plasmanya karena faktor tersebut.
Padahal dari segi peralatan, sistem dan petugas, semua sudah mencukupi untuk mendukung donor plasma konvalesen ini.
"Faktornya rata-rata ini antibodi tidak mencukupi untuk syarat donor tadi. Peralatan sudah mencukupi, sistem sudah, petugas sudah. Tapi memang tidak mesti semua orang yang pernah kena Covid-19 itu antibodinya mencukupi untuk donor plasma," katanya.
"Maka, apabila mau donor plasma, si pendonor ini syaratnya adalah penyintas Covid-19. Kedua, di PMI, kami cek di laboratorium. Apakah antibodinya mencukupi sebagai standar donor plasma atau tidak. Sementara saat ini rata-rata 1 banding 5 saja," tambah Edy.
Seiring jumlah donor yang terus berkurang, permintaan terus meningkat.
Senin (1/2/2021) ini saja, sudah ada empat permintaan plasma konvalesen.
Separuh permintaan saja masih belum terpenuhi.
"Hari ini misalkan atau sekitar hari ini saja sudah empat, belum juga kemarin. Separuh dari permintaan belum bisa kami penuhi. Sampai sekarang sekitar 25 pasien, yang kita penuhi baru 11 orang saja," tuturnya.
PMI hanya bisa mengimbau terhadap warga yang memenuhi syarat untuk donor plasma konvalesen ini untuk mendonorkan plasmanya.
Cara ini dilaksanakan kepada para pendonor darah yang juga penyintas, diarahkan juga untuk mendonorkan plasmanya.
Semakin banyak donor, semakin banyak pasien Covid-19 yang bisa tertangani.
"Selama ini kami hanya mengimbau ke pendonor saja, pendonor itu yang dia apabila pernah terpapar Covid-19, empat bulan terakhir ini, kami minta untuk tidak donor biasa, tapi justru donor plasma, Itu upaya kami. Selain itu juga hanya imbauan-imbauan saja ke masyarakat, kami tak ngerti siapa yang kena Covid-19. Maka upayanya hanya mengimbau kepada pendonor yang rutin donor, kebetulan terpapar Covid-19. Jangan hanya donor biasa, coba cek antibodi aja nanti donor plasma," ujarnya.
Baca juga: Potensi Cuaca Ekstrem Masih Terjadi di DI Yogyakarta, Larangan Penambangan Pasir di Gunung Merapi
PMI Kota Yogyakarta pun mempersilahkan para calon pendonor mau mendonorkan plasma konvalesennya.
Donor dapat dilaksanakan di PMI Kota Yogyakarta.
Harapan ke depan, jumlah donor plasma ini meningkat sehingga semakin banyak yang dapat tertolong.
"Harapannya meningkat, karena permintaan juga meningkat. Ini kami lakukan di PMI Kota Yogyakarta. Bagi masyarakat, sampai jam 7 malam akan dilayani," tuturnya.
Plh Ketua PMI DIY, Irjen Pol (Purn) Haka Astana M. Widya, pun membenarkan jika donor plasma konvalesen di DIY saat ini masih sangat minim.
Pihaknya pun mendorong masyarakat penyintas Covid-19 bersedia menjadi donor.
Pihaknya juga mendata yang valid terhadap para penyintas Covid-19, untuk mendorong mereka dapat menyumbangkan plasma konvalesennya.
"Betul (minim donor plasma konvalesen). Kami terus mendorong Masyarakat Penyintas Covid-19 untuk bersedia menjadi donor PK. Saat ini kami dan jajaran PMI Kota/Kab terus melakukan pendataan bekerja sama dg Instansi terkait dan RS Rujukan Covid 19 untuk memperoleh data yg valid para penyintas Covid-19," ujarnya. (rfk)