Kabupaten Kulon Progo
Jadi Komoditas Unggulan Kulon Progo, Pemerintah Perluas Lahan Perkebunan Durian Menoreh
Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo terus meningkatkan produksi durian menoreh sebagai komoditas unggulan di Kota Geblek.
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpangan) Kulon Progo terus meningkatkan produksi durian menoreh sebagai komoditas unggulan di Kota Geblek.
Kepala Seksi Produksi dan Holtikultura, Distanpangan Kulon Progo, Agus Purwoko mengatakan untuk meningkatkan produksi durian tersebut pihaknya melakukan intensifikasi atau meningkatkan produksi lahan penghasil durian di Sidoharjo, Kapanewon Samigaluh dengan luasan 18 hektar.
"Dengan luasan itu, kami juga mendukung dengan memberikan bantuan pupuk organik cair," kata Agus, Senin (1/2/2021)
Selain itu, pihaknya juga memperluas lahan budidaya durian atau ekstensifikasi seluas 20 hektar di Kapanewon Kalibawang dengan menggunakan dana APBN.
Dijelaskan Agus, produksi durian di Kulon Progo pada 2019 mencapai 48.391 kwintal dengan provitas 66,76 kg per pohon.
Sementara pada 2020 produksi mencapai 48.472 kwintal dengan provitas 66,80 kg per pohon.
"Jadi tahun ini ada sedikit kenaikan provitasnya karena dari Distanpangan ada dukungan untuk pengembangan durian baik melalui intensifikasi dalam meningkatkan produksi per satuan pohon durian," ucapnya.
Baca juga: Menikmati Gurihnya Soto Kembang Durian di Omah Durian Mangros Kulon Progo
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Aris Nugroho mengatakan pihaknya mengembangkan Durian Menoreh karena dari segi rasa lebih enak dibandingkan dengan Durian Montong.
Meskipun Durian Montong dari bentuknya lebih besar, Durian Menoreh memiliki warna lebih menarik, tekstur lebih legit, biji sedikit lebih besar dan daging lebih tebal.
Adapun dalam mengangkat komoditas durian unggulan di Kulon Progo untuk tahun ini agenda tersebut tidak digelar karena masih dalam pandemi Covid-19.
"Sebenarnya sudah kami agendakan dengan festival. Namun melihat kondisi masih dalam pandemi Covid-19, kami tidak menggelar acara seremonial festival heboh durian dikhawatirkan akan menimbulkan kerumunan," ucapnya.
Namun demikian, pihaknya tetap mempromosikan melalui media sosial untuk mengangkat komoditas tersebut. (Tribunjogja/Sri Cahyani Putri)