Cerita Politik di Balik Berdirinya Aplikasi Telegram Pesaing WhatsApp

Telegram sebenarnya sudah ada sejak 2013 Telegram dimiliki oleh dua orang yang sama yang mendirikan perusahaan di Rusia

Penulis: Iwan Al Khasni | Editor: Iwan Al Khasni
profile.ru
Pavel Durov 

Pavel dipaksa keluar dari perannya, menjual sisa sahamnya, dan meninggalkan Rusia menuju Jerman.

Menurut Pavel, dia diminta keluar karena menolak memberikan data pengguna VK kepada pemerintah Rusia atau menutup kelompok advokat antikorupsi dan pemimpin oposisi Alexei Navalny yang berjalan di jejaring sosial.

Nah kemudian muncukah Telegram sebagai kelanjutan cara Pavel dari upaya kebebasan berbicara online yang dimulai dengan VK.

Perusahaan terdaftar di AS sebagai LLC.

Tim tersebut telah berpindah-pindah sejak didirikan dan terakhir kali dilaporkan berada di Dubai.

Baca juga: Cara Mudah Mencari Grup dan Channel Telegram dalam Jumlah Banyak

Apakah aplikasi Telegram aman?

Peningkatan popularitas Telegram saat ini datang dari pengguna yang mencari aplikasi perpesanan yang lebih aman.

Perusahaan bahkan menonjolkan fokusnya pada privasi.

Menariknya, Telegram memiliki sejarah yang goyah dalam hal itu.

Tidak seperti opsi aplikasi perpesanan aman lainnya, Telegram tidak memiliki enkripsi ujung-ke-ujung secara default.

Enkripsi ujung ke ujung memastikan bahwa hanya pihak yang terlibat dalam komunikasi, yaitu pengirim dan penerima, yang dapat membaca pesan.

Bahkan aplikasi perpesanan yang menghosting server tempat pesan ini disimpan tidak dapat membacanya.

Untuk mengaktifkan enkripsi ujung-ke-ujung di Telegram, Anda harus menjadikan obrolan Anda "rahasia".

Dan Anda perlu melakukan ini satu per satu dengan setiap kontak Anda.

Namun, meskipun demikian, tidak semua fitur perpesanan Telegram dienkripsi secara end-to-end.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved