Jungkir Balik Hidup Legenda PSIM dan PSS Sleman, Cerita Dedi Setiawan Sempat Jadi Tukang Ojek

Kebanyakan alasannya adalah sepak bola di Indonesia tidak bisa menjamin hidupnya, bahkan ketika masih berstatus pemain profesional.

Penulis: Taufiq Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Istimewa
Dedi Setiawan 

Belum lagi, saat berkostum Pelita Jaya, Dedi juga bermain dengan nama-nama tenar seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, Indrianto, hingga Yeyen Tumena.

Namun, karirnya dipaksa berhenti oleh keadaan kahar krisis moneter tahun 1998.

Padahal hanya tersisa tiga pertandingan untuk Pelita Jaya memastikan gelar juara Liga 1 saat itu.

"Saya sangat kecewa, akhirnya saya pilih pulang ke Yogya," ucap pemain yang bertugas sebagai full back itu.

Menjalani musim baru, pada medio tahun 2000, Dedi resmi bermain bersama PSS Sleman hingga tahun 2002.

Dua tahun ia bersama skuad Elang Jawa adalah hal yang berkesan selama karirnya menjadi pemain pro.

Selain terkesan karena timnya yang solid, Dedi dan kawan-kawan berhasil menumbangkan mantan klubnya Pelita Jaya di putaran Liga 1 dengan skor tipis 2-1.

Masa itu adalah masa Dedi paling betah bermain sepak bola, selain di umur keemasanya, ia suka dengan suporter PSS Sleman yang setia mendukung timnya di manapun mereka bermain.

"Saya juga suka, saat itu tidak tawuran antara suporter PSS dan PSIM seperti sekarang," ujarnya pendek.

Berakhirnya masa kontrak sebagai pemain PSS Sleman, Dedi kemudian bermain bersama Persiba Bantul dari tahun 2003 hingga 2005.

Di sana Dedi bertemu dengan pelatih yang paling diidolakannya, Nandar Iskandar.

Ia menilai sosok pelatih yang satu ini adalah orang yang cerdas dan penyabar, tahu apa yang dibutuhkan para pemainnya di lapangan.

Pada sisa karirnya, Dedi menghabiskan waktu selama satu tahun bersama PPSM Magelang.

Sebelum akhirnya memutuskan memilih bekerja di bidang lain.

Namun, akhir-akhir ini Dedi mulai tertarik menjadi seorang pelatih sepak bola, rencananya ia akan mengikuti kursus kepelatihan lisensi D bulan februari mendatang bersama Asprov DIY.

Baca juga: Empat Kalurahan di Girisubo Gunungkidul Terdampak Banjir, Angka Kerugian Capai Rp 20 Juta

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved