ADVERTORIAL
Perjalanan Tahap Pertama Vaksinasi di DI Yogyakarta, Menuju Lebih 70 Persen Vaksinasi COVID-19
Pemda DIY menargetkan di akhir Februari 2021 seluruh tenaga kesehatan telah menjalani vaksinasi hingga dosis kedua.
Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Hingga 25 Januari 2021 total penduduk DIY yang terpapar COVID-19 telah mencapai 19.729 orang.
Saat ini kisaran jumlah kasus konfirmasi perhari bergerak pada angka 300 hingga mendekati 500 kasus.
Di saat Pemda DIY memberlakukan Pengetatan Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM), tetap saja angka laporan kasus konfirmasi belum menurun signifikan.
Bahkan DIY sempat mencatatkan rekor tertinggi pada tanggal 22 Januari dengan penambahan 478 kasus dalam satu hari.
Menjelang satu tahun pandemi COVID-19 merebak di DIY, program vaksinasi mulai dilaksanakan.
Baca juga: Sebanyak 67,28 Persen Nakes di Kota Yogyakarta Telah Menjalani Vaksinasi Covid-19
Berbagai upaya cepat melibatkan sumberdaya dikerahkan dalam skala besar.
Di masa awal kebijakan vaksinasi COVID-19, vaksin gratis diberikan hanya kepada peserta PBI-BPJS.
Kebijakan itu berubah, hingga diputuskan vaksinasi gratis untuk semua masyarakat Indonesia.
"Perubahan tersebut mengingat bahwa target herd immunity atau kekebalan kelompok harus dicapai dengan setidaknya 70% penduduk mendapat vaksinasi," terang Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Muchamad Agus Priyanto pada Jumat (29/1/2021).
Agus menjelaskan, vaksinasi COVID-19 dilaksanakan dalam empat tahap.
Tahap pertama vaksinasi diperuntukkan bagi tenaga kesehatan.
Tahap kedua vaksinasi diberikan kepada petugas pelayanan publik.
Tahap ketiga adalah warga dalam kategori rentan dan tahap keempat pelaku ekonomi dan masyarakat lainnya.
Pelaksanaan vaksinasi tahap pertama di DIY dibagi dalam dua termin.
Termin pertama vaksinasi dilaksanakan untuk wilayah Kota Yogyakarta dan Sleman.
Adapun termin kedua ditujukan Gunungkidul, Kulon Progo dan Bantul.
Baca juga: Kesan Beberapa Tokoh Yang Mewakili Pencanangan Vaksinasi Covid-19 di Kulon Progo
"Pembagian termin dilaksanakan menyesuaikan dengan jumlah kiriman vaksin yang diperoleh DIY. Pelaksanaan vaksinasi bagi tenaga kesehatan didahului dengan proses registrasi dengan menggunakan aplikasi," terangnya.
Pelaksanaan vaksinasi di DIY, ditandai dengan “kickoff” atau pencanangan pada tanggal 14 Januari 2021 lalu berupa pemberian vaksin perdana kepada 15 tokoh baik dari pelayanan publik, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan profesi kesehatan.
Memasuki hari ke lima pelaksanaan vaksinasi, telah ada lebih dari 10% tenaga kesehatan yang divaksin.
Pemda DIY menargetkan di akhir Februari seluruh tenaga kesehatan telah menjalani vaksinasi hingga dosis kedua.
Sedangkan target vaksinasi untuk tenaga kesehatan di DIY sampai berita ini ditulis adalah 38.875 orang.
Dalam pelaksanaanya, sistem yang masih baru dengan persiapan waktu pendek menyebabkan masih ditemui kendala-kendala.
Menteri Kesehatan dan Wakil Menteri menyatakan, jika prosedur tersebut memberikan hambatan masalah dan mengancam target waktu yang telah ditetapkan maka harus dibuat alternatif-alternatif untuk menjamin agar seluruh tenaga kesehatan bisa divaksinasi.
Di sisi lain, target 70% vaksinasi penduduk DIY sangat penting untuk mencapai kekebalan kelompok sehingga dapat mengerem laju penularan COVID-19 dan meminimalisasi angka kematian akibat COVID-19.
"Program vaksinasi masih berjalan. Satu di antara tujuannya untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. Terindikasi apabila 70 persen masyarakat sudah tervaksinasi," paparnya.
Untuk melampaui target itu, tradisi gotong royong handarbeni sesama warga kampung saat ini diperlukan untuk meningkatkan keikutsertaan warga kampung dalam vaksinasi.
"Untuk mencapai 70 persen berarti harus menggerakkan masyarakat untuk mau melakukan vaksinasi sebanyak minimal 70 persen," terangnya.
"Tidak mungkin hanya mengandalkan leaflet dan poster.
Harus ada langkah komprehensif dan yang bergerak harus di lapisan paling bawah," lanjutnya.
Baca juga: Tenaga Kesehatan di DI Yogyakarta Merasa Terbantu dengan Vaksinasi Massal COVID-19
Saat ini Pemda DIY tengah mendorong semangat gotong royong di lingkungan RT atau dasawisma agar seluruh anggota kelompok RT hingga dasawisma yang memenuhi syarat dapat ikut serta dalam program vaksinasi.
"Bila dianalogikan, untuk mencapai target 70% di tingkat provinsi berasal dari 70% warga di dasawisama atau 70% warga RT atau 70% dari warga kampung," urainya.
Masyarakat diharapkan saling mendukung dan mengingatkan untuk menyukseskan program vaksinasi nasional.
Bergerak membangun kekuatan bersama warga kampung bergotong royong untuk menguatkan dan menjaga lingkungan kampung.
"Jadikan kampung anda minimal 70% vaksinasi COVID-19," tegasnya.
Untuk mewujudkan target tersebut, Pemerintah DIY telah menyediakan kanal-kanal komunikasi dua arah untuk dapat membantu dalam mendampingi para pimpinan di tingkat RT, dusun kalurahan melalui berbagai jaringan sosial kemasyarakatan.
"Saat ini telah 28 kelompok forum sosialisasi berisi perwakilan kelompok dan tokoh-tokoh masyarakat. Saat kita memberikan informasi mereka langsung mengedarkan ke masyarakat luas jaringannya mereka," ungkapnya.
Pihaknya juga telah menjalin kerja sama dengan kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang dianggap memiliki jaringan luas sampai Dasa Wisma.
Sejumlah organisasi lain yang dilibatkan misalnya Aisyiyah Muhammadiyah dan Fatayah NU.
Pihaknya secara khusus juga menjalin kerja sama dengan kelompok disabilitas.
Baca juga: Suntik 3.000 Nakes Sehari, Menkes Yakin Vaksinasi Covid-19 Massal di DIY Bisa Ditiru Provinsi Lain
Dengan demikian, aksesbilitas informasi mengenai vaksin terhadap kelompok difabel dapat meningkat.
"Kami ada grup khusus dengan perwakilan jaringan," tambahnya.
Agus melanjutkan, sudah saatnya di seluruh Kampung, RT, RW, Dusun bergotong royong rembug warga untuk mempersiapkan diri menyambut pelaksanaan vaksinasi COVID-19.
Selain itu, pengalaman menunjukkan bahwa literasi dalam imunisasi di DIY selama ini selalu menjadi yang terbaik di Indonesia, dan kekuatan utamanya adalah kepada adanya kekuatan pergerakan sosial di tingkat paling bawah tersebut.
Hingga saat ini, Dinkes DIY baru akan memulai melaksanakan pendataan terhadap seluruh masyarakat yang sesuai dengan kriteria penerima vaksin.
Harapannya, seluruh masyarakat yang terdaftar dapat menjalani vaksinasi COVID-19.
"Setelah dilakukan pendataan, kemudian berbagai jaringan masyarakat tadi akan mengedukasi di lingkungannya masing-masing sembari kami dampingi," jelasnya. ( Tribunjogja.com )