Yogyakarta

Disdikpora DIY Tak Izinkan SMK Gelar Praktik Tatap Muka Selama PSTKM

Seluruh SMK di DI Yogyakarta tak diperkenankan untuk menggelar materi praktik secara tatap muka selama PSTKM

TRIBUNJOGJA.COM / Maruti Asmaul Husna
Praktikum secara tatap muka terbatas di SMKN 2 Yogyakarta. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Seluruh SMK di DI Yogyakarta tak diperkenankan untuk menggelar materi praktik secara tatap muka selama pemberlakuan kebijakan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PSTKM).

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY, Didik Wardaya mengungkapkan kebijakan itu berlaku sejak PSTKM tahap pertama. Tepatnya pada 11 Januari 2021 lalu.

"Untuk pembelajaran saat ini daring semua dari rumah. Untuk SMK sementara untuk praktik ditiadakan sampai PSTKM selesai. Baru bisa dilanjutkan setelah PSTKM," jelas Didik kepada Tribun Jogja, Selasa (26/1/2021).

Kegiatan lain yang ditiadakan adalah program konsultasi terbatas. Program tersebut ditujukan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan memahami materi.

Siswa bisa melakukan konsultasi di sekolah kepada guru pengampu. Namun jumlahnya dibatasi.

Selain itu, program kunjungan guru ke siswa-siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) untuk sementara ini juga ditiadakan.   

"SMA dulu ada konsultasi terbatas ditiadakan dan di SLB, guru mengunjungi rumah ke siswa itu ditiadakan dulu," paparnya.

Selama PSTKM, seluruh pembelajaran dilakukan dengan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Baca juga: Mulai Hari Ini, Pelanggar PSTKM di DI Yogyakarta Akan Disita KTP-nya

Baca juga: Satpol PP DIY Catat 1.188 Pelanggar dan 77 Tempat Usaha Ditutup Sementara Selama PSTKM Tahap I

Pihak sekolah diberi kebebasan untuk memilih aplikasi pembelajaran daring.

Disdikpora DIY sendiri telah memperkuat aplikasi Jogja Belajar yang bisa dimanfaatkan sekolah.

"PJJ sama dengan sebelumnya kita perkuat dengan Jogja Belajar. Maupun aplikasi yang lain dan sekarang indikasinya makin banyak aplikasi lain konten juga ditingkatkan," tandasnya.

Untuk mengoptimalkan pembelajaran daring, pihaknya juga memberi  pelatihan melalui webinar kepada guru-guru agar bisa mengembangkan konten pembelajaran secara daring.

Didik melanjutkan, sebelumnya Disdikpora telah mempersiapkan 10 sekolah percontohan untuk menggelar pembelajaran tatap muka. Namun prosesnya mengalami penundaan karena kebijakan PSTKM.

"Kemarin kita coba lima SMA dan lima SMK untuk melakukan presentasi menjelaskan persiapan masing-masing," paparnya.

Walaupun ada 10 sekolah yang akan dijadikan percontohan, menurut Didik sebanyak 50 persen sekolah di DIY telah siap menggelar pembelajaran tatap muka.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved