Erupsi Gunung Merapi
BPBD DIY : Pengungsi di Glagaharjo Dipulangkan Karena Kalitengah Lor di Luar Wilayah Bahaya Merapi
Sebanyak 187 pengungsi dari Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan,telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing dari barak pengungsian
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak 187 pengungsi dari Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, DIY telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing dari barak pengungsian, Selasa (26/1/2021).
Pemulangan ini dilakukan setelah melalui berbagai pertimbangan, terutama perkembangan terakhir, terutama pemetaan kawasan bahaya Gunung Merapi yang sudah ditetapkan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana, mengatakan, berdasarkan rekomendasi dari BPPTKG, wilayah Kalitengah Lor dengan perkembangan terakhir, tidak termasuk dalam wilayah daerah bahaya.
Oleh karena itu para pengungsi akhirnya dipulangkan setelah 81 hari bertahan di barak pengungsian.
"Iya tadi (dipulangkan). Jadi tadi kondisi terakhir itu ada 187. Tadi pagi dipulangkan, silahkan kembali ke rumah masing-masing. Status masih siaga, kemudian dengan perkembangan terakhir Kalitengah Lor tak termasuk wilayah bahaya yang ditetapkan," katanya, Selasa (26/1/2021).
Biwara mengatakan, pergeseran lava saat ini muncul barat daya dan arah guguran mengarah ke Kali Boyong dan Kali Krasak, sehingga daerah Kalitengah Lor di luar wilayah yang termasuk daerah bahaya terancam erupsi Gunung Merapi.
Baca juga: Sebanyak 187 Pengungsi Gunung Merapi Dipulangkan, Sekda Sleman: Jangan Lupa Citamasjajar
Baca juga: Akhirnya Pulang ke Rumah, Pengungsi Gunung Merapi di Glagaharjo Sleman Merasa Terharu
"Dengan pergeseran lava yang munculnya di barat daya, arahnya guguran itu ke arah Kali Boyong dan Kali Krasak maka daerah Kalitengah Lor di luar wilayah yang termasuk daerah bahaya terancam erupsi Merapi," tuturnya.
Lanjutnya, dengan parameter yang ada sekarang, probabilitas dari Gunung Merapi adalah erupsi efusif yang radius ancamannya 5 km dan ke arah barat.
Arahnya meliputi Kali Boyong, Bedong, Krasak, Bebeng, dan Putih. Maka dari itu para pengungsi akhirnya diperbolehkan pulang.
"Kalau lontaran materialnya bila terjadi eksplosif jangkauannya itu 3 km dari puncak.
Dari data itu kemudian pengungsi yang selama 81 hari, mereka tinggal 81 hari di Barak Glagaharjo kemudian diperbolehkan pulang," ujarnya.
Namun, meski boleh pulang, para pengungsi mesti mau kembali lagi ke barak pengungsian jika terjadi eskalasi kondisi dari Gunung Merapi.
"Boleh pulang, dengan syarat tadi disampaikan saat melepas kembali itu, bahwa apabila kondisi Merapi kemudian mengalami perkembangan dan menyebabkan daerah Kalitengah Lor berada di kawasan yang terancam, maka sewaktu-waktu mereka harus bersedia diungsikan kembali," tuturnya. (Tribunjogja/Rendika Ferri Kurniawan)