Kabupaten Bantul
BREAKING NEWS : Reaktif Rapid Antigen, Wabup Bantul Isolasi di RSUD Panembahan Senopati
Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menjalani isolasi di RSUD Panembahan Senopati.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Wakil Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih menjalani isolasi di RSUD Panembahan Senopati.
Halim menjalani isolasi karena kehilangan penciuman dan perasa pada Jumat (22/01/2021) lalu.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis mengatakan setelah menyampaikan keluhan tersebut, Halim menjalani rapid tes antigen.
Hasil rapid tes antigen tersebut adalah reaktif.
"Pukul 16.00 mengeluh kehilangan indera penciuman dan perasa, lalu Dinkes Bantul mengirim petugas ke rumah (Halim) pukul 17.30 untuk rapid tes antigen. Jadi hasil positif masih dari rapid tes antigen. Pak Halim di RSUD Panembahan sejak Jumat malam," katanya, Senin (25/01/2021).
Baca juga: Vaksinasi COVID-19, Pemkab Bantul Tunggu Informasi dari Pemda DI Yogyakarta
Setelah reaktif rapid tes antigen, Halim menjalani swab tes PCR.
Untuk hasil swab PCR masih belum diketahui.
Jika hasil swab PCR positif, maka keluarga Helmi akan menjalani swab.
Tracing pada kontak erat juga akan dilakukan setelah hasil swab PCR keluar.
"Keluarga akan diswab, tetapi menunggu informasi. Sementara keluarga semestinya menjalani isolasi mandiri,"ujarnya.
Sementara itu, Abdul Halim Muslih melalui akun Facebook pribadinya menyampaikan awal kecurigaan kemungkinan terpapar COVID-19.
Calon Bupati Terpilih 2020 tersebut tidak dapat mencium aroma parfum yang digunakan. Halim juga tidak bisa membedakan rasa gula dan garam.
Baca juga: Pemkab Bantul Akan Ikuti Perpanjangan PSTKM
"Kecurigaan muncul saat menyemprot parfum di baju. Tidak ada semerbak bau wangi sama sekali. Lalu saya ke dapur mencari gula dan garam. Saya cicipi keduanya. Baru kali ini ada gula dan garam rasanya sama saja. Sama- sama tak berasa,"katanya.
Halim mengaku setelah menjalani isolasi, indera penciuman dan perasanya mulai pulih.
Ia mulai bisa membedakan rasa gula dan garam, serta dapat membedakan bau parfum dan bau obat oles.
Ia berpesan agar masyarakat yang terpapar COVID-19 tetap tenang, tidak panik, makan banyak, cukup istirahat, dan olahraga ringan.
Sebab menurut dia COVID-19 tidak terlalu mengerikan.
"Namun jangan ambil risiko. Tetap bermasker dimana pun anda berada. Karena penyebaran kini tidak melalui droplet dan kontak erat. Waspadalah,"pesannya. ( Tribunjogja.com )