DKI Jakarta

Protes Kenaikan Harga, Pedagang Daging Sapi di Jakarta Gelar Aksi Mogok Jualan, Konsumen Kecele

Pedagang daging sapi di wilayah Jakarta menggelar aksi mogok berjualan sebagai bentuk protes kenaikan harga daging sejak beberapa bulan terakhir

Editor: Hari Susmayanti
Dok. Pasar Pondok Labu
Los pedagang daging sapi di Pasar Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan pada Rabu (19/1/2021) pagi. 

Ada pembeli yang datang lalu tak menemukan para pedagang sapi.

“Banyak yang ngga tahu konsumen. Kalau jualan ngabisin stok. Pastinya kaget. Kalau yang langganan kan sudah terinformasi,” tambah Nelsa.

Biasanya, lanjut Nelsa, para pedagang berjualan sampai pukul 16.00 WIB.

Adapun Pengelolaan Pasar Kebayoran Lama masuk ke dalam area 11 Perumda Pasar Jaya.

Area 11 Perumda Pasar Jaya meliputi Pasar Kebayoran Lama, Pasar Blok M Square, Pasar Pondok Labu, Pasar Mampang Prapatan, Pasar Warung Buncit, Pasar Cipete Selatan, Pasar Santa, dan Pasar Batu Putih.

Para pedagang daging sapi di Jadetabek sejak Selasa (19/1/2021), melakukan aksi mogok berdagang sebagai bentuk protes ke pemerintah.

Mereka protes kepada pemerintah lantaran dianggap tak bisa mengendalikan harga daging sapi yang semakin tinggi.

Tingginya harga daging sapi membuat para pedagang harus menjual ke masyarakat dengan harga mahal. '

Hal ini tentu sangat menyulitkan lantaran daya beli masyarakat yang rendah di tengah masa pandemi Covid-19.

TB. Mufti Bangkit Sanjaya selaku Sekretaris Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI menginisiasikan para pedagang daging sapi untuk berhenti berdagang hingga Kamis (21/1/2021).

"Menghasilkan kesepakatan bahwa kami mogok berjualan daging. Baik di pasar maupun di Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Tujuannya, menuntut pemerintah segera mengantisipasi memberi solusi konkret untuk para pedagang dan pihak RPH," kata Mufti saat dikonfirmasi, Selasa (19/1/2021).

Naiknya harga daging sapi sejak beberapa bulan lalu, berdampak pada kondisi pedagang.

Karena sulit menjual dengan harga mahal, maka beberapa pedagang di Jadetabek terpaksa gulung tikar.

"Kami sudah rugi, pedagang pedagang dari empat bulan lalu sudah gulung tikar hampir 40 persen pedagang di Jadetabek," kata Mufti.

Minta solusi

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved