Gandeng GP Ansor dan Banser DIY, JNE Distribusikan Bantuan untuk Pengungsi Erupsi Merapi
Bantuan yang diberikan JNE berupa sembako, pembalut bagi lansia dan anak, susu, air mineral, selimut, siap saji, cairan sanitasi tangan, dan masker.
Penulis: DNA | Editor: MGWR
TRIBUNJOGJA.com - PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) menyalurkan bantuan logistik senilai Rp 25 untuk warga terdampak erupsi Gunung Merapi di barak pengungsian Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Bantuan ini merupakan hasil dari zakat dan infak.
Bantuan logistik tersebut disalurkan melalui Pengurus wilayah Gerakan Pemuda (GP) Ansor Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), serta Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Barisan Ansor Aerbaguna (Banser) Yogyakarta.
Adapun bantuan yang diberikan JNE terdiri atas sembako, pembalut bagi lanjut usia (lansia) dan anak, susu, air mineral, selimut, makanan siap saji, cairan sanitasi tangan, hingga masker.
“Barang-barang bantuan tersebut dibagikan sesuai kebutuhan pengungsi dan saat ini jumlahnya terus bertambah seiring dengan meningkatnya aktivitas Gunung Merapi,” ujar Head of Regional Jawa Tengah (Jateng)-DIY JNE Marsudi, dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jogja, Selasa (19/1/2021).
Pernyataan tersebut ia sampaikan usai menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor DIY Muhammad Syaifudin di Posko Banser Tanggap Bencana (Bagana) Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Sleman, di Jalan Kaliurang, Ngaglik, Kabupaten Sleman, Jumat (16/1/2021).
Marsudi berharap, bantuan logistik yang disalurkan lewat Bagana dapat bermanfaat bagi warga di barak pengungsian.
“Kami prihatin dengan kondisi pandemi dan meningkatnya aktivitas Gunung Merapi saat ini. Semoga bantuan dari JNE dapat bermanfaat bagi warga di pengungsian,” katanya.
Tak lupa, JNE turut mengucapkan terima kasih serta mengapresiasi Ansor dan Banser yang ikut membantu dan memiliki kepedulian sosial.
“Kami juga berharap kerja sama ini dapat mempererat tali silaturahmi antara JNE dan Ansor serta Banser DIY,” ujarnya.
Mendapat apresiasi dari GP Ansor DIY
Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor DIY Muhammad Syaifudin mengapresiasi kepercayaan JNE kepada Ansor dan Banser dalam penyaluran bantuan untuk warga pengungsi erupsi Gunung Merapi.
“Sinergi ini dapat menjadi gambaran bahwa JNE tidak berafiliasi dengan satu golongan saja, tapi merangkul semua golongan untuk kemanusiaan,” ucapnya.
Menurut Syaifudin, apa yang dilakukan JNE sejalan dengan misi Ansor yang berpegang pada ajaran ukhuwah basyariah.
“Melalui misi tersebut, kami bersama Banser selalu ingin membangun persaudaraan kemanusiaan yang tidak memandang agamanya, sehingga siapa saja yang membutuhkan bantuan harus segera dibantu,” jelasnya.
Terkait penyaluran bantuan logistik, Syaifudin menyatakan, saat ini terdapat kelompok pengungsi rentan yang diutamakan, yakni lansia dan anak-anak. Dua kelompok pengungsi ini berjumlah sekitar 400 orang di barak penampungan.
Ia menambahkan, tak hanya kelompok rentan yang menjadi tanggung jawab Ansor dan Banser, warga lainnya pun perlu mendapatkan perhatian lebih.
“Ini karena, para warga harus tinggal di pengungsian dengan waktu cukup lama. Sebab, erupsi Gunung Merapi saat ini mirip dengan erupsi 2010 yang durasinya panjang,” imbuh Syaifudin.
Oleh karenanya, ia menyatakan, pihaknya berupaya menyiagakan puluhan personel di posko selama 24 jam untuk memberikan bantuan.
“Tak hanya bantuan logistik, tetapi juga dukungan moril. Kami melihat para pengungsi sangat senang dijenguk dan diberikan motivasi,” ujar Syaifudin.
Ia berharap, melalui bantuan yang diberikan JNE dapat mengundang kepedulian masyarakat dan perusahaan yang lain.
“Jangan pernah berhenti berbuat baik dan jangan pernah berhenti mencintai Indonesia,” tegas Syaifudin.
JNE akan terus berkolaborasi dengan lembaga kemasyarakatan
Sementara itu, Kepala Cabang JNE Yogyakarta Adi Subagyo mengatakan, pihaknya akan terus berkolaborasi dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam mela kukan kegiatan sosial.
Adapun kolaborasi sosial tersebut dilakukan sesuai dengan amanat pimpinan JNE, yaitu berkomitmen menjalankan kemanusiaan, peduli dengan anak-anak yatim, serta korban bencana.
“Fokus alokasi corporate social responsibility (CSR) kami adalah kegiatan sosial seperti saat ini, yaitu memberikan bantuan kepada warga di penampungan (pengungsi) Merapi dengan bantuan Banser DIY,” ujar Adi yang juga turut mendampingi Marsudi.
Ia menegaskan, JNE ke depan akan terus berkolaborasi dengan masyarakat lain, seperti Banser.
Tak hanya dalam memberikan bantuan bencana alam, Adi menambahkan, JNE Yogyakarta juga terbuka jika ada masyarakat yang ingin mendistribusikan logistik atau alat kesehatan bagi warga terdampak pandemi Covid-19.
“Tugas pokok kami adalah menjalankan bisnis distribusi secara normal, namun juga tidak melupakan sisi sosial. Kami berharap, masyarakat atau perusahaan lain turut berkontribusi dalam kegiatan sosial di DIY,” ungkapnya.