Jawa Tengah

Nomor Whatsapp Bupati Kebumen Kiai Yazid Mahfudz Diretas, Digunakan Penipu untuk Minta Uang

Nomor Whatsapp Bupati Kebumen, Jawa Tengah Kiai Yazid Mahfudz diretas oleh orang tak bertanggung jawab untuk meminta uang kepada sejumlah pihak

Editor: Hari Susmayanti
KOMPAS.COM/DOK HUMAA PEMKAB KEBUMEN
Bupati Kebumen Kiai Yazid Mahfudz saat rapat koordinasi dalam rangka pengamanan natal dan tahun baru di ruang Jatijajar kompleks pendapa rumah dinas bupati, Senin (21/12/2020). 

TRIBUNJOGJA.COM, KEBUMEN - Nomor Whatsapp Bupati Kebumen, Jawa Tengah Kiai Yazid Mahfudz diretas oleh orang tak bertanggung jawab untuk meminta uang kepada sejumlah pihak.

Warga pun diminta untuk waspada terhadap aksi penipuan yang mengatasnamakan Bupati Kebumen.

Kabag Humas Pemkab Kebumen Eko Purwanto menngungkapkan, nomor WhatsApp pribadi bupati diduga diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

"Untuk saat ini apabila ada orang yang mengatasnamakan nomor Pak Bupati untuk sementara jangan dihiraukan, karena nomor WhatsApp saat ini sedang di-hack," kata Eko saat dihubungi, Jumat (15/1/2021).

Eko mengatakan, nomor WhatsApp pribadi bupati diketahui digunakan untuk meminta sejumlah uang.

Uang tersebut diminta ditransfer ke sebuah rekening bank.

"Itu yang di-WhatasApp (menggunakan nomor pribadi bupati) adalah putra-putrinya," ujar Eko.

Eko mengatakan, sejauh ini belum menerima laporan dari pihak lain yang dimintai uang dengan mengatasnamakan bupati.

"Belum ada (korban), karena ini baru kejadian, sehingga untuk mengantisipasi untuk sementara WhatsApp Pak Bupati di-uninstall dulu," kata Eko.

Baca juga: Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Raih 2 Penghargaan Kompetisi Poster Internasional

Baca juga: Seorang Suami di Aceh Barat Gerebek Istri Saat Berselingkuh, Pelaku Terancam Hukuman Cambuk

Penjelasan Ahli Digital Forensik

Dosen Digital Forensik Universitas Amikom Purwokerto, Adam Prayogo Kuncoro mengatakan, peretasan nomor WhatsApp Bupati Yazid diretas dilakukan dengan cara pengalihan akun.

“Akun WhatsApp korban bisa dicuri atau dialihkan, tapi nomornya berganti dengan nomor yang sudah disiapkan pelaku,” kata Adam, Jumat (15/1/2021).

Menurut dia, ada tiga modus paling jamak yang mungkin dilakukan untuk aksi serangan pengalihan akun WhatsApp.

Pertama yakni mengambil alih akun WhatsApp dengan nomor token.

Modus ini bisa dilakukan oleh orang dekat atau orang yang berpura-pura melakukan transaksi elektronik.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved