Pandemi Tak Jadi Halangan, DBL Academy Jogja Terapkan Kebijakan Satu Anak Satu Bola
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia tak terkecuali Indonesia berdampak besar dalam berbagai sendi kehidupan, termasuk berbagai
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia tak terkecuali Indonesia berdampak besar dalam berbagai sendi kehidupan, termasuk berbagai kegiatan olahraga.
Ya, menggelar kegiatan olahraga di tengah pandemi jelas saja menghadirkan dilema.
Terlebih, kontak fisik dihindari di masa pandemi saat ini.
Di sisi lain, kontak fisik jelas tak bisa dilepaskan dari berbagai aktivitas olahraga.
Alhasil, berbagai kompetisi olahraga di Tanah Air pun terdampak pandemi hingga terpaksa harus ditunda penyelenggaraanya.
Baca juga: Liverpool vs Manchester United: Jurgen Klopp Akui MU Sedang Oke dan The Reds dalam Kesulitan
Baca juga: Pedagang Malioboro Tidak ingin Ada Perpanjangan Kebijakan Pembatasan Jam Operasional
Nah, tak adanya kompetisi tentu berdampak pada kondisi para atlet.
Sebab, performa fisik atlet tetap dituntut untuk berada dalam kondisi prima walaupun tidak adanya pelatihan secara tatap muka atau bersama.
Para pelatih harus mendapatkan pelatihan bagaimana merancang program latihan fisik dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip dan komponen latihan.
Pelatih juga dituntut mampu mendesain metode latihan fisik dengan metode online sesuai dengan kebutuhan atlet.
"Selain menerapkan kelas terbatas bagi para siswa DBL Akademi, kami juga mengadakan kelas berbasis online, yang lebih mengedepankan latihan individu kepada para atlet," kata Dimaz Muharri selaku Basketball Director DBL Academy dalam suatu diskusi virtual, Sabtu (16/1/2021) kemarin.
"Kita masih melarang latihan 1 on 1, 2 on 2, atau 3 on 3, karena resikonya sangat besar. Sementara untuk online kita melatih dribble, dan menyarankan latihan fisik dan karakter building," sambung Dimaz.
Lebih lanjut, Dimaz menjelaskan bahwa kondisi fisik atlet memegang peranan yang sangat penting dalam program latihan.
Sehingga, program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan secara baik dan sistematik sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang baik.
Lantas efektivitas untuk latihan online adalah para atlet muda akan diberikan pekerjaan rumah untuk mereka, dan memberikan jangka waktu selama satu bulan atau dua bulan, demi memberikan kemampuan dasar bagi para atlet muda yang ingin masuk ke dalam olahraga basket profesional.
Baca juga: Diskop UKM DIY Imbau Pelaku Usaha Manfaatkan Teknologi Digital Selama PSTKM
Baca juga: Pengakuan Warga di Probolinggo Jawa Timur, Rumahnya Diguyur Hujan Abu Setelah Erupsi Gunung Semeru
Praktis dengan kondisi fisik yang baik maka akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi di tubuh atlet, dan tentunya menjaga stamina, kecepatan pun kekuatan para atlet manakala mereka akan kembali bermain di gelaran kompetisi.