Gelar Monev Wilayah Hot Spot dan Replikasi, Pemkot Magelang Serius Wujudkan Kota Sehat

Bappeda Kota Magelang menggelar pertemuan hasil monitoring partisipatif wilayah hot spot dan replikasi yang merupakan rangkaian dari Tembang Tidar.

Penulis: Maria Arimbi Haryas Prabawanti | Editor: APS
Dok. Humas Pemkot Magelang
Kepala Bappeda Handini Rahayu beserta jajarannya dalam pertemuan dengan para pemangku kepentingan siklus keempat hasil monitoring partisipatif wilayah hot spot dan replikasi Kota Magelang. 

TRIBUN-JOGJA.com - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang menggelar pertemuan dengan para pemangku kepentingan siklus keempat hasil monitoring partisipatif wilayah hot spot dan replikasi Kota Magelang, Jumat (8/1/2021).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappeda Handini Rahayu menjelaskan, pertemuan ini merupakan rangkaian dari program Temu Warga Magelang Tindakan Sadar Bersanitasi, Air Minum (Tembang Tidar) Bersama Menuju Pembangunan Berkelanjutan.

Sebagai informasi, pertemuan tersebut dilaksanakan di Aula Kantor Bappeda Kota Magelang, dan dibuka oleh Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina.

Selain itu, turut hadir dalam kegiatan, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, lurah, badan usaha milik daerah (BUMD) beserta jajarannya.

Dalam sambutannya, Handini menjelaskan, acara ini dimaksudkan sebagai ajang pertemuan para stakeholder Kota Magelang untuk menyampaikan hasil monitoring dan evaluasi (monev).

"Diadakan pula evaluasi partisipatif oleh tim monev dari masing-masing kelurahan," kata Handini dalam keterangan tertulis yang diterima Tribun Jogja, Jumat (15/1/2021).

Lebih lanjut, Handini menuturkan, hal yang dievaluasi dan di monitor dalam kegiatan tersebut meliputi lokasi hot spot di 5 kelurahan dan replikasi 12 kelurahan.

Adapun hasil monev partisipatif yang berupa Rencana Kerja Masyarakat (RKM) itu menjadi salah satu usulan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kelurahan, kecamatan, dan kota.

"Tujuan utamanya adalah terciptanya kota yang layak, sehat, dan sejahtera bagi masyarakat," imbuhnya.

Handini memaparkan, program monev partisipatif yang telah dilaksanakan di 5 kelurahan hotspot selama kurang lebih 4 tahun telah mampu mendorong peran serta masyarakat untuk sadar akan pentingnya air minum dan sanitasi yang aman serta perilaku menjaga kebersihan.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Magelang Windarti Agustina menyampaikan apresiasi kepada Indonesia Urban Water Sanitation and Hygiene - Penyehatan Lingkungan Untuk Semua (IUWASH PLUS).

"Terima kasih untuk IUWASH PLUS yang telah menginisiasi pembentukan tim monev partisipatif di 5 kelurahan wilayah hot spot dan semua pihak yang telah mereplikasinya di 12 kelurahan lainnya.

Menurutnya, tim tersebut merupakan bukti komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang membangun sinergitas untuk meningkatkan akses air minum, layanan sanitasi, dan perbaikan perilaku kebersihan bagi masyarakat miskin dan kelompok rentan di perkotaan.

"Tim monev partisipatif merupakan garda terdepan penggerak  perilaku masyarakat dalam mewujudkan peningkatan akses air minum, layanan sanitasi, dan perbaikan perilaku higiene di masyarakat," ungkap Windarti.

Lebih jauh, Windarti menjelaskan, Pemkot Magelang telah bekerjasama dengan program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) dari pemerintah pusat dan pendampingan non fisik dari United States Agency for International Development (USAID) IUWASH PLUS.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved