Delapan Atlet Bulutangkis Indonesia Tersandung Match Fixing, Ini Saran Apkori ke PBSI
Ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (Apkori) Djoko Pekik Irianto prihatin sekaligus menyayangkan terjadinya match fixing
TRIBUNJOGJA.COM - Ketua Asosiasi Profesor Keolahragaan Indonesia (Apkori) Djoko Pekik Irianto prihatin sekaligus menyayangkan terjadinya match fixing alias pengaturan skor yang menimpa delapan atlet bulutangkis Indonesia.
Sekadar informasi, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengungkapkan delapan pemain Indonesia yang diskors karena terbukti melakukan pengaturan pertandingan hingga perjudian di bulu tangkis.
Hal tersebut disampaikan BWF melalui laman resmi mereka, pekan lalu.
"Kejadian itu tentu telah mencederai jiwa sportivitas olahraga. Terlepas dari hal-hal tersebut, PBSI juga perlu mengambil langkah bijak terhadap delapan atlet tersanksi, misalnya terapi psikologis," ujar Djoko Pekik beberapa waktu lalu.
Selain itu, Djoko Pekik yang juga menjabat sebagai Ketua Umum KONI DIY turut mengapresiasi langkah tegas yang diambil BWF.
Baca juga: Mimpi Sandy Punya Rumah Sendiri Terwujud Setelah Menang Undian dari Mirota Kampus
Baca juga: Jangan Pasrah, Lakukan 7 Tips Ini Agar Penderita Diabetes Panjang Umur
Agar kejadian serupa tak terulang lagi, Djoko meminta induk organisasi bulutangkis Indonesia alias PBSI mengusut tuntas dan menindak semua pihak yang terlibat.
Di samping itu, Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini juga memberikan beberapa saran dan solusi kepada PBSI agar ke depan tak kecolongan kasus yang sama.
"Pertama, revitalisasi proses pembinaan mulai dari klub, diklat, hingga pelatnas. Kemudian, reorientasi proses pelatihan yang menekankan total training, tak hanya pelatihan fisik, teknik, taktik dan mental. Namun, juga menyangkut pelatihan attitude serta karakter," ujar Djoko Pekik.
"Pelatih harus menanamkan life education kepada semua atlet dan manajemen diri, moral, etik dan value. Selain juga perlunya coaching education pada semua atlet dan pelatih," tambahnya.
Melalui situs resminya, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) mengungkapkan dua kasus pelanggaran tata tertib.
Edy Wahyudi Mengundurkan Diri Sebagai ASN, Disebut Tak Ada Kaitan dengan Kasus Dugaan Korupsi |
![]() |
---|
Jika Gelas Bekas Minum Dikerubungi Semut Apakah Tanda Anda Terkena Diabetes? |
![]() |
---|
Tak Perlu Obat Kuat, Konsumsi 4 Bahan Alami Ini untuk Memperbesar Ukuran Mr P |
![]() |
---|
Tiba di Stasiun Klaten, Presiden Jokowi Disambut Bupati Sri Mulyani dan Forkopimda |
![]() |
---|
4 Pengendara Motor yang Terobos Ring 1 Istana Presiden Minta Maaf, Ini Tanggapan Paspampres |
![]() |
---|