Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Pengamat Sebut 3 Faktor yang Bisa Jadi Sebab Jatuhnya Pesawat Terbang
Pengamat penerbangan Gerry Soejatman menyebutkan, penyebab pesawat terbang jatuh tidak selalu sama.
“SJ182 PKCLC, STD 13:25WIB, Stand : D52, Off Block 14:13WIB, Takeoff 14:36WIB. Lost contact, semoga selamat,” begitu informasi yang diterima Wartakotalive, Sabtu (9/1) sekitar pukul 16.50 WIB.
2. Bupati Pulau Seribu Benarkan Kejadian
Diberitakan sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak diduga hilang kontak.
Menurut Kasubbag Humas Basarnas, pihaknya akan menyampaikan informasi terkait lebih lanjut kemudian.
"Sementara masih diduga (hilang kontak)" kata dia seperti dikutip dari artikel Kompas.com berjudul "Bupati Kepulauan Seribu: Pesawat Sriwijaya Air Jatuh di Sekitar Pulau Laki"
Sementara itu, Manajer Humas Airnav Indonesia Yohanes Sirait saat dimintai konfirmasi, Sabtu (9/1/2021) mengatakan, pihaknya masih menunggu pihak Kementerian Perhubungan untuk menyampaikan perihal ini.

3. Keterangan Saksi Mata
Kapal patroli Kementerian Perhubungan menemukan serpihan daging di lokasi yang diduga menjadi titik jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2011).
Kapten kapal, Eko, mengatakan, awalnya ia mendapat laporan dari nelayan yang mendengar ledakan seperti suara petir.
Lalu pihaknya mengecek ke lokasi.
"Ada ditemuin serpihan-serpihan dari daging, mungkin tubuh dari manusia," kata Eko seperti dikutip dari TV One.
Selain itu, Eko mengaku melihat avtur atau bahan bakar pesawat di lokasi. "Ada avtur dari dalam, kebetulan di situ kedalaman perairan 15-16 meter," kata dia.
Bupati Kepulauan Seribu Djunaedi mengatakan, pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak jatuh di sekitar Pulau Laki.

"Betul (di Pulau Laki)," ujar Djunaedi seperti dikutip dari artikel Kompas.com berjudul "Bagian Tubuh Manusia Ditemukan di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air"
Menurut Djunaedi, peristiwa terjadi pada Selasa siang sekitar pukul 14.30 WIB.