PSS Sleman

Liga 1 Tidak Jelas, PSS Sleman Belum Lempar Handuk

Manajemen PSS Sleman sudah mempersiapkan rencananya, bahkan mengantisipasi skenario terburuk nantinya.

Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Gaya Lufityanti
Dokumentasi PSS Sleman
Starting Eleven PSS Sleman saat menghadapi Persib Bandung, Maret 2020 lalu. 

Lebih lanjut, Marco memahami betul keputusan yang diambil beberapa klub yang memutuskan membubarkan timnya di tengah ketidakpastian kompetisi yang terus berlarut.

"Menurut saya, ini sebuah konsekuensi logis. Karena, memang pukulan yang paling telak ialah karena ketidakjelasan Liga 1. Kalau memang sesuatu yang jelas, pasti kita sudah bisa mengantisipasi," ujar Marco.

"Jadi memang kami cukup prihatin dan simpati, tapi semua ini kita hadapi bersama. Dan PSS masih tetap dalam plannya, sampai kemungkinan terburuk. Jadi bersyukur kami masih bisa komitmen sampai hari ini," tambahnya.

Baca juga: Penyerang Muda PSS Sleman Tak Ingin Larut dalam Kekecewaan Gagal Tampil di Piala Dunia U-20

Jaga Psikologis Pemain

Marco paham betul ketidakpastian kompetisi saat ini bukan hanya berat dirasakan oleh seluruh manajemen klub, namun yang paling terkena imbasnya ialah para pesepak bola yang menggantungkan hidup dari sepak bola.

"Semua terpengaruh karena lama tidak latihan, tidak ada kompetisi. Baik fisik, taktik, teknik, dan psikologis terdampak," ujar Marco Gracia Paulo.

Sebagai tim debutan yang tampil apik di musim 2019 lalu, PSS Sleman mematok target yang lebih tinggi tentunya untuk musim 2020 ini. Sayang kompetisi terhenti di tengah hantaman pandemi Covid-19 di Tanah Air.

"Kami juga mempelajari pencapaian musim lalu yang luar biasa. Melihat dukungan besar fans, membuat pemain ikut mati-matian," terang Marco.

"Sekarang kami tidak menghilangkan hal itu, hanya dengan dimensi yang berbeda. Situasi yang lebih baik, kesejahteraan yang lebih baik. Tidak hanya satu atau dua musim, tapi selamanya untuk membangun PSS yang lebih baik," tambahnya.

Sekadar informasi, skuad PSS Sleman memang telah diliburkan sejak beberapa bulan lalu.

Para pemain diminta berlatih mandiri di kampung halaman masing-masing untuk menjaga kondisinya tak menurun drastis saat kembali berkumpul, tak terkecuali pemain asing yang sudah kembali ke negara asalnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved