UPDATE Aktivitas Gunung Merapi Sepekan Terakhir: Munculnya Lava Pijar hingga Luncuran Awan Panas
Guguran lava pijar Gunung Merapi teramati sebanyak 19 kali dengan jarak luncur maksimal 800 meter ke hulu Kali Krasak.
Penulis: Maruti Asmaul Husna | Editor: Muhammad Fatoni
Ia menambahkan, citra satelit mengonfirmasi keberadaan gundukan yang diduga adalah material baru.
Sebagian mengalami longsor bersama material lama ke arah selatan-barat daya.
"Lava pijar tadi malam ini terus terjadi. Magma sudah mencul di permukaan. Indikator bahwa magma terus menuju ke permukaan," ucap Hanik.

Ia menerangkan, magma ini sudah terakumulasi di bawah permukaan.
Posisi magma yang muncul berada di ujung rekahan, munculnya material baru di ujung bibir bawah mengakibatkan ketika ia muncul, langsung runtuh.
Kendati demikian, terkait sudah muncul atau belumnya kubah lava baru, Hanik mengatakan diperlukan pengamatan lebih lanjut.
"Secara fisiknya berupa magma baru yang batasnya ada material lamanya. Ini masih harus terus kita perhatikan, kalau berkembang berarti ada kubah lava baru," bebernya.
Hanik menambahkan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi sampai saat ini masih tinggi.
Demikian juga dengan deformasi melalui EDM.
"Secara teknis bisa dikatakan saat ini Gunung Merapi sudah memasuki fase erupsi 2021. Namun ini baru awal indikasi proses ekstrusi magma yang akan terjadi berdasarkan data seismik dan deformasi yang masih tinggi," tandasnya.
( tribunjogja.com )