Dinas Pariwisata DIY Mencatat 237 Ribu Wisatawan Kunjungi DI Yogyakarta saat Libur Nataru

Dinas Pariwisata DIY mencatat terdapat kunjungan sekitar 237 ribu wisatawan saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 lalu

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Santo Ari
Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo saat ditemui Rabu (30/9/2020). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Yuwantoro Winduajie

TRIBUNJOGJA.COM - Dinas Pariwisata DIY mencatat terdapat kunjungan sekitar 237 ribu wisatawan saat libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 lalu.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengatakan, jumlah itu kemungkinan bisa bertambah.

Sebab, penghitungan baru dilakukan melalui satu platform yakni aplikasi Visiting Jogja.

"Kalau rekap manual dari kabupaten kota belum ya, karena masih terus berjalan. Data itu dihimpun hingga 3 Januari," katanya Jumat (8/1/2021).

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG: Sabtu Besok, Waspadai Potensi Hujan Angin di Sejumlah Wilayah

Jumlah kunjungan itu merosot jauh jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Di mana terdapat sekitar 5 juta kunjungan wisatawan saat libur Natal dan Tahun Baru 2019 lalu.

Singgih mengaku tidak memiliki target khusus terkait jumlah wisatawan yang datang ke Yogyakarta.

Sebab, yang perlu menjadi perhatian saat ini adalah penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Lebih jauh, karena situasi pandemi Covid-19, Dinas Pariwisata DIY merngubah strategi untuk mendatangkan wisatawan.

Yakni dengan menerapkan konsep wisata berbasis kualitas atau quality tourism.

Pariwisata berbasis kualitas tak lagi mementingkan jumlah wisatawan yang datang. 

Melainkan lebih berfokus pada spending atau pengeluaran yang dihabiskan wisatawan selama berlibur di Yogyakarta.

Baca juga: Pembayaran Ganti Untung Proyek Tol Yogya-Solo di Purwomartani Sleman, Ada Warga Terima Rp2 Miliar

"Jadi fokus pengembangan pada sektor-sektor potensial seperti edutourism dan MICE–tourism," tandasnya.

Sebelumnya Dinas Pariwisata DIY masih mengandalkan strategi mass tourism yakni dengan mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya. 

Model seperti itu dikatakan tidak ideal bila diterapkan di tengah pandemi Covid-19.

"Karena wisata rombongan dengan bus besar masih kami hindari," tandansya (tro)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved