Bantul
Diberi SK, CPNS Bantul Dituntut Disiplin dan Semangat dalam Bekerja
Penyerahan SK dibagi perkelompok dengan tetap mengedepankan Protokol Kesehatan, karena masih dalam situasi pandemi corona.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Bupati Bantul, Drs. H. Suharsono menyerahkan Surat Keputusan (SK) kepada 594 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang telah mengikuti dan lolos seleksi formasi 2019 di Gedung Induk Parasamya, Kantor Pemerintah Bantul, Rabu (6/12/2021).
Penyerahan SK dibagi perkelompok dengan tetap mengedepankan Protokol Kesehatan, karena masih dalam situasi pandemi corona.
Dalam pesannya, Bupati Suharsono meminta kepada calon abdi negara itu agar disiplin dan menjalankan tugas dengan penuh semangat.
"Sesuai bidang kerjanya, saya arahkan harus disiplin, kerja semangat dan jangan elek-elekan. Karena banyak warga yang ingin jadi PNS, tapi belum berhasil. Kepada yang lolos, saya ucapkan selamat," ujarnya.
Baca juga: Selesai Jadi Bupati Bantul, Suharsono Berhasrat Nyalon DPR RI
Surat Keputusan (SK) diberikan kepada 594 orang.
Jumlah tersebut, menurut Suharsono sangat banyak.
Ia mengaku puas.
Sebab, proses seleksi dilakukan dengan transparan dan sesuai mekanisme.
Mulai dari pemberkasan, hingga Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).
Tidak ada yang menggunakan jalur pintas, atau koneksi orang dalam.
"Sekarang tidak ada titip-titipan. Saya bangga dan puas," ujarnya.
Setelah penyerahan SK, para CPNS tersebut akan langsung bekerja sesuai instansi masing-masing sembari menunggu jadwal pelatihan dasar yang akan digelar oleh badan diklat dari Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca juga: Trend Kasus COVID-19 di Bantul Meningkat pada Awal Tahun, 9 Kecamatan Masuk Zona Merah
Dari 594 CPNS yang telah lolos dan diberi SK, terbanyak ada di pos pendidikan, berjumlah 308 orang.
Mereka menempati sebagai guru SD dan SMP.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bantul, Isdarmoko mengatakan, masuknya guru formasi CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) 2019 belum sanggup menutup jumlah kekurangan guru yang ada di Bantul.
Hingga saat ini, Ia mengaku masih kekurangan pegawai sekitar 700-an orang.
"Tahun 2021 rencananya ada formasi P3K. Harapan kami nantinya bisa tertutup,"ujar dia. ( Tribunjogja.com )