Kabupaten Sleman

Sri Purnomo Optimis Sekolah Tatap Muka di Sleman Bisa Dimulai Awal Februari, Ini Kuncinya

Sri Purnomo Optimis Sekolah Tatap Muka di Sleman Bisa Dimulai Awal Februari

Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani
Bupati Sleman meninjau kesiapan sekolah tatap muka di SD Cebongan, Mlati, Sleman, Selasa (05/01/2021). 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Bupati Sleman Sri Purnomo meninjau sejumlah sekolah untuk memastikan kesiapannya menggelar belajar tatap muka.

Sri Purnomo mengatakan sekolah tatap muka di Kabupaten Sleman rencananya akan dilakukan pada 1 Februari mendatang.

Meski demikian proses pembelajaran dilakukan dengan waktu dan jumlah siswa yang terbatas. 

"Pelajaran nanti dua jam dulu, dari jam 07.00 sampai jam 09.00 untuk yang pagi. Nanti diselang satu jam untuk pembelajaran yang kedua (siang). Siswa juga terbatas hanya 50 persen. Jadi tidak ada kerumunan di sekolah,"katanya saat meninjau SD Cebongan, Selasa (5/1/2021).

Menurut dia, dampak liburan panjang terhadap kasus COVID-19 tidak begitu menggeliat.

Selain itu, baik siswa maupun orangtua sudah rindu untuk belajar bersama guru. Untuk itu, ia optimis sekolah tatap muka bisa dilaksanakan 1 Februari mendatang. 

Sri Purnomo menegaskan agar sekolah tatap muka berjalan lancar, dibutuhkan komitmen sekolah dalam menjalankan protokol kesehatan yaitu CITA MAS JAJAR (cuci tangan dengan sabun, memakai masker, jaga jarak 1,5 meter).

Ia yakin jika sekolah menerapkan CITA MAS JAJAR maka penularan COVID-19 di sekolah bisa dihindari. 

"Apalagi sekolah kan sudah menyiapkan protokolnya. Tadi sudah ada Thermo gun, alur keluar masuk sudah ada, kursi sudah ditata. Yang penting tetap CITA MAS JAJAR. Apapun aktivitasnya, CITA MAS JAJAR harus diterapkan,"terangnya. 

Baca juga: Pembelajaran Tatap Muka Tingkat SMA/SMK di DIY Tunggu Evaluasi Kuliah Luring Perguruan Tinggi

Baca juga: Disdik Klaten Berharap Belajar Tatap Muka di Sekolah Bisa Dilakukan Februari Mendatang

Bagi orangtua yang belum memperbolehkan anaknya mengikuti sekolah tatap muka, Sri Purnomo tidak mempermasalahkan hal tersebut.

Orangtua juga tak perlu khawatir, sebab anaknya masih dapat mengikuti pelajaran secara daring.

"Nanti kalau sudah berjalan satu minggu, dua Minggu, sudah tahu dinamika pelajarannya, mungkin akan berubah pikiran. Yang jelas sekolah tetap melayani,"ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana menerangkan ada beberapa sekolah yang akan ditinjau, baik jenjang SD maupun SMP.

Secara umum, sekolah sudah bagus dan sudah siap melaksanakan sekolah tatap muka

Pihaknya juga akan melakukan evaluasi berkala, jika sekolah tatap muka sudah dilaksanakan. 

"Kami kan akan evaluasi terus. Kalau memang sudah bagus, nanti jam pelajarannya ditingkatkan menjadi tiga jam. Tentu harus dievaluasi terus,"terangnya. 

Terkait waktu pembelajaran yang terbatas, ia memastikan tetap efektif untuk menyampaikan materi pelajaran. Sebab materi yang disampaikan adalah materi-materi yang penting dan sulit. (Tribunjogja/Christi Mahatma Wardhani)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved