Ahli Biologi Molekuler Beri Penjelasan Soal Pesan Berantai WA Bahwa Vaksin Sinovac Tak Halal
Sebab dalam pesan WA itu, vaksin sinovac dianggap tak halal karena mengandung sel dari kera hijau afrika.
Untuk diketahui, protein spike yang berbentuk paku di permukaan virus corona merupakan pintu masuk virus menginfeksi sel manusia melalui ACE2.
"Nah kita harapkan kalau ada antibodi di sini (tubuh), ikatan antara protein spike dan ACE2 bisa dihambat sehingga penyakit (Covid-19) tidak terjadi," jelas Ahmad dalam video YouTube-nya yang tayang Sabtu (2/1/2021).
Pembuatan vaksin di masa lalu memang membutuhkan waktu lama, sekitar 4-7 tahun.
Namun dengan teknologi yang semakin maju dan canggih saat ini, terbukti kita dapat membuat vaksin lebih cepat.
"Tentu untuk fase (pembuatan) vaksin tidak bisa dilewati, tapi dari sisi pengembangan vaksinnya kita sekarang tahu - dengan teknologi mRNA misalnya, dalam kurun waktu tiga minggu kita bisa mendapatkan vaksin yang sekarang kita ketahui setelah 11 bulan efikasinya (kemampuannya) bagus, antara 65-90 persen," terang dia.
Vaksin Covid-19 di Indonesia
Pemerintah telah menyetujui penggunaaan beberapa vaksin Covid-19 untuk Indonesia, termasuk Sinovac, Sinopharm, Moderna, Oxford/AstraZeneca, dan Pfizer/BioNTech.
Bagaimana masing-masing vaksin dibuat?
1. Virus yang dilemahkan
Vaksin Covid-19 bikinan Sinovac dan Sinopharm menggunakan inaktivasi virus.
"Jadi di sini Sinovac menggunakan partikel virus utuh, tapi dimatikan atau dirusak genomnya. Jadi bukan dilemahkan, tapi dirusak," jelas Ahmad.
2. Teknologi mRNA
Kemudian vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan Moderna menggunakan teknologi mRNA.
Dalam pembuatan vaksin dengan teknologi mRNA, produsen sama sekali tidak melibatkan partikel virus.
"Dia mengambil gen yang ada di spike (protein), lalu dimasukkan selubung lemak dan itu yang akan diinjeksikan," katanya.