Sinopsis Film
Sinopsis Film Keluarga Tak Kasat Mata di Trans 7 Malam Ini Jam 23.00 WIB, Horor dari Yogyakarta
Jika Anda menyukai film horror Indonesia, maka Anda tidak boleh melewatkan film 'Keluarga Tak Kasat Mata' yang tayang di Trans 7, malam ini, Minggu
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM - Jika Anda menyukai film horror Indonesia, maka Anda tidak boleh melewatkan film 'Keluarga Tak Kasat Mata' yang tayang di Trans 7, malam ini, Minggu (3/1/2020) mulai jam 23.00.
Kisah 'Keluarga Tak Kasat Mata' ini sempat booming di Kaskus beberapa tahun lalu. Saking tenarnya, cerita tersebut dijadikan novel dan film.
Sebelum menonton, yuk simak sinopsis film Keluarga Tak Kasat Mata.

Kisah dibuka dengan cerita Genta (diperankan Deva Mahenra). Ia baru saja pindah ke kantor baru di Yogyakarta, bersama beberapa rekan.
Di Yogyakarta, Genta, Rudi (Miller Khan) dan Andrea (Wizzy), Kemal Palevi (Bebek) menempati kantor yang berbentuk seperti bangunan lawas.
Bangunan bergaya Belanda itu memiliki atap yang tinggi dengan pekarangan yang luas. Jendelanya juga cukup lebar, memberikan jalan untuk angin masuk ke dalam.
Ini cukup berbeda dengan kisah asli Keluarga Tak Kasat Mata yang dibagikan di Kaskus. Di Kaskus, kantor yang ditempati Genta dkk berupa rumah biasa.
Namun, di film, digambarkan rumah tersebut merupakan bangunan bergaya Belanda.
Meski terlihat bagus, ternyata bangunan itu memberikan kesan seram tatkala malam datang.
Ketika pertama kali datang, Genta dan Bebek diperlihatkan sesajen yang ditaruh di background putih untuk foto. Genta mewanti Bebek untuk tidak memindahkan sesajen itu.
Di toilet, Genta diganggu oleh penunggu yang mematikan dan menyalakan lampu. Genta mengira jika Bebek ngerjain dia, tapi ternyata Bebek tidak di situ.
Apalagi, Genta dan rekan sering menginap di kantor karena tuntutan pekerjaan. Mau tidak mau, mereka sering mengalami peristiwa ganjil yang tidak dapat dinalar.
Misalnya, suara langkah sepatu di lorong, padahal tidak ada orang lain di situ. Pintu yang mendadak terkunci hingga barang yang pindah sendiri.
Satu per satu, Genta dan kawan tidak hanya diganggu dengan suara gaib, tapi juga penampakan dari mereka yang tidak lagi hidup di dunia.

Awalnya mereka menganggap itu hanya sapaan dari para penghuni rumah. Namun, lambat laun, gangguan itu benar-benar mengusik mereka.