Yogyakarta
Terkait Informasi Sensitif, Pengelola Industri Wisata DIY Minta Pemda Berlakukan Sistem Satu Pintu
Langkah tersebut, untuk meminimalisir berkembangnya berita palsu atau hoaks di masyarakat pada kondisi yang belum kondusif ini.
Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Para pengelola industri wisata meminta Pemda DIY memberlakukan sistem satu pintu terkait informasi sensitif.
Langkah tersebut, untuk meminimalisir berkembangnya berita palsu atau hoaks di masyarakat pada kondisi yang belum kondusif ini.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Bobby Ardyanto Setyo Aji mengatakan, masa pandemi banyak sekali terjadi penyebaran isu-isu yang tidak benar yang mengkhawatirkan masyarakat.
"Pemda DIY harus merespons dengan cepat apa yang terjadi di lapangan. Sehingga , tidak ada pertanyaan di masyarakat terkait isu yang berkembang apalagi berpontensi merugikan berbagai pihak," jelasnya kepada Tribunjogja.com, pada Senin (28/12/2020).
Baca juga: Dana PMI untuk Pencegahan COVID-19 Menipis, Begini Respon Pemda DI Yogyakarta
Ia menambahkan, dengan adanya pengolaan informasi satu pintu, membuat masyarakat lebih mudah memahami situasi.
Karena, kejelasan akibat isu-isu yang ada menjadi valid apabila dikonfirmasi langsung oleh Pemda DIY.
"Masyarakat itu kan butuh kejelasan. Jadi, jangan sampai isu yang beredar tidak ditanggapi. Apalagi berita-berita negatif tentang Jogja. Harus jelas klarifikasinya seperti apa," tuturnya.
Ke depannya, pihaknya pun berharap agar Pemda DIY bisa lebih tanggap dalam memperhatikan perkembangan informasi yang beredar di masyarakat.
Karena, setiap isu yang beredar akan mempengaruhi semua sektor yang ada di DIY.
"Ya, jangan sampai isu -isu yang beredar jadi bumerang sendiri. Jadi harus ada langkah tegas untuk menanganinya," pungkasnya. ( Tribunjogja.com )