Kabar Gembira, Jadwal Pencairan Insentif Kartu Prakerja 5 Januari 2021!

Soalnya, pemerintah menjanjikan akan menyalurkan dana insentif program Kartu Prakerja pada 5 Januari 2021

Editor: Rina Eviana
ADITYA PRADANA PUTRA/Antara
Banyak pekerja yang di-PHK berusaha mendaftarkan diri untuk mendapat bantuan lewat skema Kartu Prakerja 

Tribunjogja.com - Peserta lolos program Kartu Prakerja yang belum menerima insentif Rp 600 ribu pada Desember akhirnya bisa bernafas lega.

Soalnya, pemerintah menjanjikan akan menyalurkan dana insentif program Kartu Prakerja pada 5 Januari 2021, kepada peserta yang belum menerima dana insentif sebesar Rp 600.000 pada Desember 2020.

Head of Communication Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja Louisa Tuhatu memastikan, bahwa program Kartu Prakerja akan berlanjut lagi pada tahun depan.

Petugas mendampingi warga yang melakukan pendaftaran Kartu Prakerja di Surbaya, Jatim.
Petugas mendampingi warga yang melakukan pendaftaran Kartu Prakerja di Surbaya, Jatim. (Antara Foto/Moch Achim)

Anggaran negara yang akan dialokasikan untuk program ini sebesar Rp 10 triliun. Lebih rendah dari anggaran tahun ini untuk program Kartu Prakerja sebesar Rp 20 triliun.

"Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan tahun 2021. Menurut Pak Airlangga (Menko Perekonomian) dananya Rp 10 triliun," ujarnya melalui keterangan tertulis, Minggu (27/12/2020).

Baca juga: Gelombang Kesepuluh, Pendaftar Kartu Prakerja di Kota Yogyakarta Capai 15.741 Orang

Namun mengenai jadwal pelaksanaan, skema dan besaran penerima bantuan program Kartu Prakerja, Louisa masih menunggu keputusan dari Komite Cipta Kerja.

Bagi peserta yang berhak menerima program namun belum mendapatkan insentif sama sekali, bisa melakukan pengaduan melalui website www.prakerja.go.id.

Nantinya, peserta Kartu Prakerja bisa memilih Form Pengaduan. Selanjutnya, isi formulir dengan melengkapi data diri, pilih kategori pertanyaan atau kendala.

Kemudian, peserta yang mengadu atau melapor akan mendapatkan nomor pelaporan atas pertanyaan atau kendala yang disampaikan.

Jumlah pelamar

Ilustrasi Kartu Prakerja
Ilustrasi Kartu Prakerja (Prakerja.go.id)

Sejak diluncurkan pada 11 April lalu, setidaknya sudah ada 5,9 juta warga yang menjadi peserta Kartu Prakerja.

Jumlah itu merupakan akumulasi peserta Program Kartu Prakerja gelombang 1-11.

Sementara warga yang mendaftar program Kartu Prakerja mencapai 43 juta orang, namun yang lolos verifikasi hanya 5,9 orang saja.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso.

"Hingga saat ini, sampai gelombang 11 sudah ada 5,9 juta penerima," kata Susi dalam sebuah diskusi daring yang ditauangkan YouTube Perekonomian RI, Senin (23/11/2020).

Susi menjelaskan, selama tujuh bulan, total ada 43 juta orang yang mendaftar program Kartu Prakerja.

Namun, yang lolos verifikasi surel, nomor telepon, nomor induk kependudukan (NIK) dan kartu keluarga (KK) hanya 19 juta pendaftar.

Baca juga: CEK Data Penerima BLT Kemensos via dtks.kemensos.go.id, Siapkan Syarat Ini

Jumlah itu kemudian diseleksi. Hasilnya, di gelombang 1-3 periode 11 hingga 30 April, terdapat 680 pendaftar yang dinyatakan lolos sebagai peserta Kartu Prakerja.

Kemudian, pada gelombang 4-6 atau periode 8 hingga 31 Agustus, total ada 2,4 juta pendaftar yang lolos.

Jumlah itu terus bertambah seiring berlanjutnya program Kartu Prakerja gelombang 7-11, sehingga total ada 5,9 juta peserta.

Menurut Susi, dengan masifnya pendaftar, masih sangat banyak yang belum terfasilitasi program bantuan ini.

"Berarti hanya satu dari empat orang yang mendaftar mendapatkan kartu Prakerja karena dari 19 juta (yang lolos verifikasi), hanya mendapatkan 5,9 juta tadi (yang menjadi peserta).

Sehingga yang belum mendapatkan program ini masih sangat banyak sekali," ujar dia

Susi mengatakan, dari 5,9 juta penerima Kartu Prakerja, 87 persen berpendidikan SMA ke atas. Kemudian, 77 persen berusia antara 18 sampai 35 tahun.

Sebanyak 81 persen peserta mengaku belum pernah mengikuti pelatihan atau kursus, dan 88 persen mengatakan mereka tidak bekerja.

"Beberapa provinsi yang menerima program Kartu Prakerja penerima terbanyak adalah Jawa Barat, kemudian Jawa Timur, kemudian disusul DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

Sedangkan yang paling sedikit adalah Papua Barat, Papua, Maluku Utara dan Kalimantan Utara," ujar dia.

Susi menambahkan, dari 5,9 juta peserta, baru 5,4 juta yang sudah membeli pelatihan daring yang disediakan Kartu Prakerja.

Sementara, yang sudah menyelesaikan pelatihan baru 5,1 juta peserta.

Saat ini, tersedia 1.663 pelatihan daring dari 150 lembaga pelatihan. Pelatihan yang paling diminati secara berturut-turut yakni, penjualan dan pemasaran, gaya hidup, manajemen, makanan dan minuman, bahasa asing, keuangan, serta sosial dan perilaku.

Ia memastikan, program Kartu Prakerja akan berlanjut di 2021.

Namun, mereka yang sudah menjadi peserta di tahun ini tak bisa kembali menerima program bantuan ini tahun depan.

"Pemerintah akan terus melanjutkan program Kartu Prakerja ini pada tahun 2021. Penerima program pada tahun 2020 tidak akan menjadi penerima pada tahun 2021 demi pemerataan kesempatan bagi seluruh angkatan kerja," kata dia.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Insentif Kartu Prakerja Cair pada 5 Januari 2021"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved