Internasional

Ingin Hibur Penghuni Panti Jompo, Ternyata Sinterklas Positif Virus Corona, 18 Lansia Meninggal

Ingin Hibur Penghuni Panti Jompo, Ternyata Sinterklas Positif Virus Corona, 18 Lansia Meninggal

Editor: Hari Susmayanti
VRT via The Sun
Sinterklas bersama asistennya, Piet Hitam, saat mengunjungi panti jompo di Mol, Belgia. Diketahui ada 18 lansia meninggal terpapar Covid-19 setelah si Sinterklas, yang diketahui juga terinfeksi, berkunjung. 

TRIBUNJOGJA.COM, BRUSSELS - Bermaksud menghibur para penghuni panti jompo, seorang yang menjadi sinterkla di Belgia malah menularkan virus corona kepada para lansia yang menempati panti tersebut.

Total sudah ada 18 lansia yang meninggal dunia akibat terpapar virus corona di panti jompo tersebut.

Sebelumnya beredar gambar si Bapa Natal, yang tak tahu dia terjangkit virus corona, berfoto dengan sejumlah manula di panti pada awal Desember.

Media setempat VRT mengabarkan, kasus kematian di panti jompo Hemelrijck di Mol mengalami peningkatan sejak kedatangan Sinterklas.

Lima lansia dilaporkan meninggal sepanjang Malam Natal dan Hari Natal, membuat jumlah kematian karena Covid-19 mencapai 18 orang.

Selain itu, sebanyak 121 penghuni lainnya dan 36 pegawai positif terpapar virus corona, sebagaimana diberitakan The Sun Sabtu (26/12/2020).

Laboratorium masih mencari tahu dari mana mereka bisa terjangkit.

Namun, diduga berkaitan dengan kunjungan si Bapa Natal.

Si Santa Klaus, berpakaian dengan jubah tradisional seperti Santo Nicholas, dia berkunjung bersama asistennya Piet Hitam.

Kunjungan keduanya, yang tetap mengenakan masker, awalnya diharapkan bakal meningkatkan semangat penghuni panti jompo.

Baca juga: Skandal Memalukan Gegerkan RSD Wisma Atlet, Perawat Berhubungan Badan Sesama Jenis dengan Pasien

Baca juga: Jumlah Pasien Corona DI Yogyakarta yang Diumumkan Pemerintah, Ada 10.927 Kasus

Tapi, si Santa dikabarkan tidak enak badan sebelumnya.

Manajemen panti di Belgia itu mengungkapkan, Santa dan Piet Hitam dilaporkan adalah terapis, yang mempunyai akses ke lansia.

"Kami memprediksi bakal menemui kesulitan selama 10 hari," kata Wali Kota Wim Caeyers.

Dia berkata saat ini tengah menunggu hasil dari laboratorium.

Karena panti itu menjadi salah satu klaster penyebaran virus corona, dokter dan paramedis dikerahkan untuk mencegah semakin meluasnya wabah di kota berpopulasi 35.000 jiwa tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved