Kendaraan Bermotor Boleh Melintas di Jalan Malioboro Hingga 3 Januari 2021
Dishub Kota Yogykarta kini telah kembali membuka kawasan Malioboro untuk kendaraan bermotor hingga 3 Januari 2021
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Mona Kriesdinar
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogykarta kini telah kembali membuka kawasan Malioboro untuk kendaraan bermotor terhitung Jumat (25/12/2020) hingga 3 Januari 2021.
Alasannya supaya kawasan Malioboro tidak dijadikan tempat berkerumun baik para wisatawan maupun warga sekitar.
Menanggapi hal itu, salah seorang warga Sutarman yang setiap hari melintas di kawasan Malioboro mengatakan aturan tersebut sudah tidak menjadi persoalan.
Baca juga: Ada Syarat Rapid Test Antigen, GIPI DIY Sebut Ada Penurunan Kunjungan Wisata di Yogya Saat Nataru
Karena menurutnya di tahun sebelumnya juga kawasan Malioboro selalu padat kendaraan saat libur Natal dan tahun baru.
"Apalagi kalau malam pergantian tahun. Ya tidak ada masalah sih," katanya, kepada Tribun Jogja, Jumat (25/12/2020).
Selama aturan tersebut berdampak positif bagi masyarakat, dirinya tidak mempersoalkan.
Hanya saja, yang menjadi persoalan saat puncak malam tahun baru banyak kendaraan yang parkir di sembarang tempat.
Baca juga: Libur Nataru, Kepadatan Lalin Kota Yogyakarta Diprediksi Tidak Separah Tahun-tahun Sebelumnya
"Itu yang menjadi persoalan. Kantong parkir untuk antisipasi puncak pergantian tahun. Karena jalan-jalan padat kendaraan semua," tegas pria asal Sleman ini.
Meski dikeluhkan bagi warga lokal, minimnya ruang parkir saat pergantian tahun justru menjadi berkah tersendiri bagi penyedia jasa becak motor (betor) Malioboro.
Ketua Paguyuban Becak Motor Malioboro Parmin mengatakan, secara prinsip dirinya mengikuti aturan yang ditentukan pemerintah.
Baca juga: Libur Natal dan Tahun Baru, 55 Titik Lokasi Wisata di DI Yogyakarta Sudah Dilengkapi WiFi
Meski sebelumnya para penyedia betor Malioboro sempat memprotes kebijakan penerapan giratori beberapa bulan yang lalu, kini seluruh anggota paguyuban betor tersebut sepenuhnya merestui kebijakan Pemkot Yogyakarta tersebut.
"Kalau dibuka kembali sampai Januari malah menguntungkan. Karena biasanya saat malam tahun baru banyak kendaraan parkir di Jalan Suryotomo. Kalau yang ke Malioboro harus naik becak," katanya saat dihubungi Tribun Jogja.
Ia menambahkan, kawasan Malioboro tetap menjadi rujukan wisatawan yang ingin menghabiskan malam pergantian tahun.
Justru menurutnya apabila Malioboro tetap ditutup, kemacetan akan menyebar ke mana-mana.
"Ya kami juga yang repot nanti. Kalau seperti ini kan bisa tetap wira-wiri," pungkasnya. (hda)