Tak Cuma Ucapkan Selamat Natal, Ternyata Ada Tradisi Makan Kalkun Saat Perayaan Natal

Kalkun dijadikan hidangan perayaan Natal mulai tahun 1520-an seorang penduduk Yorkshire mendapat enam ekor kalkun dari pedagang orang Indian.

Editor: Iwan Al Khasni
Pixabay
Daging kalkun. 

Tribunjogja.com -- Di luar negeri terutama Inggris ada tradisi makan kalkun saat perayaan Natal.

Mungkin ada yang pernah melihat tradisi ini di beberapa film asal Inggris dengan tema Natal.

Kalkun dijadikan hidangan perayaan Natal mulai tahun 1520-an.

Saat itu, seorang penduduk Yorkshire mendapat enam ekor kalkun dari pedagang orang Indian.

Kalkun
Kalkun (Philadelphia Magazine)

Orang itu bernama William Strickland.

Pak William mendapat kalkun itu saat mengunjungi Benua Amerika.

Kalkun itu pun diperkenalkan di Inggris.

Sebelumnya, masyarakat Inggris sudah lebih dulu mengonsumsi daging angsa, ayam, sapi, kepala babi, atau burung merak sebagai hidangan Natal.

Setelah kalkun dikenal di Inggris, para peternak berpikir bahwa daging kalkun lebih bagus untuk dijual dagingnya.

Dengan begitu, ayam dan sapi dibiarkan hidup agar bisa menghasilkan telur dan susu yang nantinya juga bisa dijual.

Lalu, pada abad ke-16, Raja Henry VII memasukkan kalkun ke dalam jamuan Natal. Beliau adalah Raja Inggris pertama yang melakukan ini, lo.

Kemudian, Raja Edward VII melanjutkan tradisi itu dan mempopulerkan daging kalkun untuk dikonsumsi pada abad ke-19.

Akhirnya hingga sekarang pun, daging kalkun masih dijadikan hidangan perayaan Natal.

Kalau dilihat, bentuk daging kalkun mirip dengan daging ayam.

Bedanya, daging kalkun terlihat lebih besar dibandingkan daging ayam.

Apakah daging kalkun lebih enak dibandingkan daging ayam?

Apa bedanya dengan daging ayam?

1. Bobot

Berat kalkun cukup beragam, mulai dari dua kilogram sampai 15 kilogram.

Sementara, bersumber dari Kompas.com, berat ayam ras pedaging di Jawa Barat rata-rata dipanen kisaran 1,7 kilogram.

Data ini berdasarkan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

2. Tekstur Daging

Daging kalkun.
Daging kalkun. (Pixabay)

Tekstur daging kalkun lebih juicy atau sedikit berair dibandingkan daging ayam, terutama di bagian pahanya.

Meski begitu, tekstur ini tetap bisa dipengaruhi dari cara daging ayam atau daging kalkun dimasak.

Bagi orang yang lebih suka tekstur daging yang juicy, daging kalkun bisa jadi lebih enak dibandingkan daging ayam.

3. Kulit

Kulit kalkun lebih tipis dibandingkan kulit ayam. Sebab, ada kandungan lemak di bawah kulit ayam.

Jika dimasak dengan teknik yang benar, kulit kalkun bisa jadi sangat garing dan bumbunya bisa meresap dengan sempurna.

4. Kandungan Protein

Kalkun dan ayam sama-sama kaya akan protein. Namun, ayam bagian dada sedikit lebih tinggi dibandingkan kalkun.

Meski begitu, kandungan protein di paha kalkun sedikit lebih tinggi dibangingkan paha ayam. (*)

Artikel ini sudah tayang di Bobo ditulis oleh Iveta R Avisena Ashari

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved