Watu Gendong, Permata Tersembunyi di Beji Ngawen Gunungkidul
Saat libur panjang, pantai selatan selalu jadi tujuan favorit pelancong saat ke Gunungkidul. Namun, wilayah yang berjuluk "Bumi Handayani"
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Saat libur panjang, pantai selatan selalu jadi tujuan favorit pelancong saat ke Gunungkidul. Namun, wilayah yang berjuluk "Bumi Handayani" ini tak melulu soal pasir putih dan lautan biru.
Watu Gendong bisa jadi alternatif wisata yang bisa dikunjungi. Situs ini persisnya berada di Pedukuhan Tungkluk, Kalurahan Beji, Ngawen.
Ketua Desa Wisata Beji, Rahmat Purwohartono mengungkapkan sebenarnya situs ini sudah diangkat sebagai destinasi wisata sejak lama. Namun vakum selama beberapa waktu.
"Awal pengembangan di 2010, lalu vakum. Baru akhir-akhir ini kelompok taruna tergerak mengembangkan lagi Watu Gendong," ungkap Rahmat pada Tribun Jogja.
Sesuai namanya, Watu Gendong adalah bebatuan gunung yang menyebar di sebuah lapangan. Setidaknya ada 4 sampai 5 batu berukuran raksasa di situ. Namun tak ada seorang pun tahu asal-usulnya.
Baca juga: Piala Dunia U-20 2021 Indonesia Resmi Ditunda, Berikut Isi Lengkap Pernyataan FIFA
Baca juga: BREAKING NEWS : Piala Dunia U-20 Indonesia Resmi Ditunda ke Tahun 2023
Kendati begitu, mitos berkembang di masyarakat bahwa batu besar tersebut berasal dari Gunung Merapi.
Konon bebatuan tersebut dibawa dengan cara digendong dan dipikul.
"Makanya dinamakan Watu Gendong oleh warga sini," jelas Rahmat.
Warga sekitar pun disebut masih menjadikan Watu Gendong sebagai simbol sakral.
Hal itu tak lepas dari mitos yang saling berkaitan, mulai dari nama Pedukuhan Tungkluk hingga fungsi batunya menurut warga.
Sebagai langkah awal, paket wisata kini tengah dikembangkan oleh Pokdarwis.
Pasalnya tak hanya Watu Gendong, ada berbagai keunikan tradisi budaya, kerajinan hingga kuliner yang dimiliki.
Rahmat mengatakan warga Beji memiliki keahlian dalam membuat wayang kulit serta berbagai penganan lokal. Keunikan inilah yang akan ditawarkan pada wisatawan nantinya.
"Jadi pengunjung akan kami ajak berkeliling Beji sekaligus melihat langsung proses pembuatan kerajinan warga," ujarnya.
Upaya mandiri pemuda Beji pun menarik perhatian pemerintah Kalurahan hingga Kapanewon. Bahkan Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul pun ikut memberikan dukungan.
Kasi Obyek dan Daerah Wisata Dispar Gunungkidul, Aris Sugiyantoro mengungkapkan Kalurahan Beji masuk dalam 12 Desa Wisata yang ditetapkan Bupati beberapa waktu lalu.
Baca juga: PREMIER LEAGUE: Siaran Langsung Live Streaming Liga Inggris Leicester vs MU dan Arsenal vs Chelsea
Baca juga: Merasa Kesal, Pasien Covid-19 Pukuli Rekan Satu Ruang Isolasi Pakai Tabung Oksigen Sampai Tewas
"Kalurahan Beji saat ini statusnya sebagai Desa Budaya dan Desa Wisata," ujarnya beberapa waktu lalu.
Aris pun membenarkan bahwa Beji dengan Watu Gendong-nya memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi.
Apalagi didukung dengan bentang alam hingga tradisi masyarakat yang unik.
Melihat potensi tersebut, Dispar Gunungkidul memutuskan memberi dukungan besar. Apresiasi juga diberikan pada taruna setempat yang mampu mengembangkan secara mandiri.
"Harapannya ada agenda tahunan yang bisa digelar di Watu Gendong, seperti yang sudah ada di Geosite Ngingrong atau Nglanggeran," kata Aris. (alx)