Seorang Kepala Sekolah di Medan Dituduh LGBT, Sang Kepsek Buka Suara dan Merasa Difitnah
Kepala sekolah yang dituduh LGBT atau penyuka sesama jenis itu menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidaklah benar.
"Soal ZH dia datang melamar ke sini sebagai Tata Usaha. Tetapi karena saya sudah ada TU maka tidak saya terima. Lalu dia mengaku sebagai sopir gojek online."
Baca juga: Kesepian Ditinggal Istri, Kakek di Imogiri Bantul Lakukan Tindak Asusila Pada Anak di Bawah Umur
Baca juga: Seorang Ayah Lakukan Tindak Asusila pada Anak Kandungnya Sendiri, Polres Playen Turun Tangan
"Nah, sering ada kegiatan di sekolah ini kami memanfaatkan dia untuk memobilisasi anak. Dia kemungkinan, menurut pikiran saya, memiliki have something ke saya tetapi tidak bersambut. Maka dia tulis di medsos, bahwa saya LGBT," tambahnya.
"Dia tulis nama saya di FB kemudian dia tag semua orangtua murid saya. Tulisannya, jangan mau dididik oleh kepala sekolah yang LGBT. Sekarang mereka pegang kalimat itu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, JA menyebutkan ada total 14 guru yang menyebutkan bahwa dirinya adalah seorang homoseksual dan meminta agar dikeluarkan.
"Ada 14 guru yang menyatakan saya LGBT, lainnya tidak, bersosialisasi dengan saya," pungkasnya.
(Tribun-Medan, Victory Arrival Hutauruk)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul BEGINI Tanggapan Kepsek SD Negeri di Tuntungan soal Tudingan Homoseksual